EFS - Part 45

2K 89 0
                                    

Jika sedang merasa lelah dengan semuanya, berterimakasihlah kepada diri sendiri karena sudah mampu bertahan hingga hari ini
-Vela Santika

Reya bergegas keluar dari kamarnya saat sudah selesai bersiap siap, Reya hanya mengganti kaosnya dengan kaos gambar macan dan celana jeans selutut, hanya pergi ke cafe depan komplek nya tidak jauh tidak perlu ribet pikir Reya.

"kebiasaan" ujar Tama melihat Reya datang kepadanya.

"kebiasaan apa?" tanya Reya menaikkan satu alisnya bertanya.

"ya elo, cuman pake kaos oblong, dimana mana kalau cewek diajak jalan keluar tu ribet, apalagi yang ngajak jalan gue ganteng gini" jawab Tama terkekeh pelan.

"pede amat, lagian nih lo kayak baru kenal aja sama gue, udah tau gue ga suka diribetin" jawab Reya memutar bola matanya malas.

Tama tidak menjawab langsung saja merangkul Reya keluar rumahnya dan pergi ke cafe depan komplek nya.

"lo pesen apa?" tanya Tama setelah pelayan datang menghampiri mereka.

"wedang ronde" jawab Reya asal.

"mana ada geblek" jawab Tama menyentil tangan Reya yang asik main hp.

"kek biasa aja elah kak"

"hmm, mocacino latte dua mbak" ujar Tama diangguki oleh pelayan cafe itu.

Reya masih sibuk men scroll bernada instagramnya dan benar benar mencampakkan Tama, Tama mendugus kesal sendiri dan mengeluarkan hpnya dari saku celananya ikut asik dengan handphonenya.

Pratama25

⚫Pratama25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤ 💬 ▶️

Disukai oleh ElanggSmdr_ dan 1119 lainnya

Pratama25 my enemy👿 @Freyaa_

Semua komentar 998

ElanggSmdr_ ada yang utang penjelasan.

ATiaa_ kalian tega gue kesepian disini_- ternistakan terus Tia mah_-

Rey cafe baru bro?

Wulancantik_ nggak ngajak Gue😭

Vlasntka ngajak lo bikin susah 😭 @Wulancantik_

Freyaa_ udah bilang deh Perasaan😶 @ElanggSmdr_

Reyhananakbaikbaik wuih singa jantan bangun ngamuk:v

Tama melirik Reya setelah membaca beberapa komentar dipostingan ignya alisnya dinaikkan satu seolah bertanya ada apa, tapi Reya saja tidak menatapnya darimana Reya akan menjawab.

"emm pacar lo marah?" tanya Tama menggaruk pipinya yang tak gatal.

"enggak, ngapain juga marah gue udah pamit" jawab Reya menggelengkan kepalanya polos.

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang