Kadang kamu tak pernah tau, ada yang diam diam rela membunuh egonya, hanya untuk menurutimu yang keras kepala.
-Reyhan VianosHari ini Elang sidang kelulusannya, Reya sedang berada diperjalanan hendak menjemput Raffa dirumah mama dan papa Elang. Reya memakai outfit khasnya, kaos putih oblong dan jaket jeans merah tapi tidak dengan celana sobeknya.
Reya keluar dari mobil dan memencet bel rumah Elang yang langsung menampilkan mama tiri Elang dengan Raffa digendongannya.
"tanteeee" teriak Raffa langsung meminta gendong Reya, membuat mama tiri Elang terkekeh.
"haii apa kabar boy?" tanya Reya langsung menggendong Raffa.
"Gooddddd" jawab Raffa tersenyum lebar sambil menampilkan ibu jarinya membuat Reya terkekeh.
"tante, Reya pamit ke kampus dulu ya" ujar Reya mencium punggung tangan mama Elang.
"hati hati ya, Raffa jangan nakal" jawab mama Elang mengacak rambut Raffa.
"lafa nggak nakal oma" jawab Raffa mengacungkan jempol ke mama Elang.
"baguss" jawab mama Elang terkekeh.
"udah siap boy?" tanya Reya berjalan menuju mobilnya.
"lettt goooo" jawab Raffa membuat Reya terkekeh untuk kesekian kalinya
Mama Elang memandang kedekatan Reya dan Raffa tersenyum simpul, Reya itu gadis yang baik, beruntung Elang mendapat perempuan baik yang mampu menerima keadaan Elang dan masa lalu Elang.
"kamu beruntung dapet Reya" gumam Mama Elang tersenyum simpul.
"duduk disini yang tenang ya, biar selamat sampai tujuan" ujar Reya mendudukkan Raffa disebelah kursi kemudi membenarkan sabuk pengamannya.
"siapp tante" jawab Raffa tersenyum membuat Reya gemas mengacak rambut Raffa pelan lalu memutari mobilnya dan duduk dikursi kemudi.
"kata papa nanti kita jalan jalan seluuu aku nggak sabal" ujar Raffa tersenyum sumringah kearah Reya.
"emang papa udah bilang?" jawab Reya merespon masih fokus menyetir.
"udah dongg, katanya sehalian nanti sama tante leyaaa" jawab Raffa semangat.
"kok semangat banget?"
"iya dong, kan tante itu baik cantik kaya mama aku, tapi mama aku jahat tante, lafaa ditinggal cendili dilumah oma" jawab Raffa mengerucutkan bibirnya.
"nggak boleh dong bilang gitu, kan udah bilang sama oma nggak boleh nakal, kalau Raffa bilang kaya tadi berarti Raffa nakal" jawab Reya mengacak rambut Raffa sekilas.
"enggak lafa nggak nakal mama yang nakal" jawab Raffa melipat tangannya didepan dada mengerucutkan bibirnya seolah olah sedang marah.
"angry?" tanya Reya menaikkan satu alisnya.
"noooo" jawab Raffa menggelengkan kepalanya lucu membuat Reya terkekeh lagi.
"tante tante lafa mau minum itu lo ituu depan indomalett" ujar Raffa menunjuk gerobak minuman yang berada didepan lampu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Roman pour AdolescentsBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...