EFS - Part 9

3.3K 170 2
                                    

Belajar dari tanah, dia selalu diam walaupun dia selalu diinjak injak. Namun dia bisa mengubur orang yang telah menginjakknya.
-Freya Stefani.

Reya saat ini sudah berada dirumah, Reya merebahkan tubunya di kasurnya ah rasanya lega sekali terbebas dari rumah sakit.

"hah kangenn kalian semuaaaa" ujar Reya seakan akan berbicara kepada semua benda yang ada dikamarnya.

Drttt drtt

Ponselnya bergetar berarti ada yang menelfonnya, Reya segera mengambil ponsel yang berada disampingnya ternyata sahabatnya Wulan yang super alay lebay itu menelfonnya.

"Ha-"

"Halo sayanggg udah pulang ya lo, ah seneng gueeeee besok kuliah ada temennya yeah" ujar Wulan disebrang sana dengan kehebohannya.

"astaga heboh banget dah kaya gue pergi bertahun tahun aja orang cuma tiga hari" jawab Reya mencari posisi tidur yang nyaman.

"astagaaa gue kangen kangennn aaa, gue kesitu yaaa"

"hah gue capek mau tidor, kesini boleh asal jangan ganggu gue tidur bye" ujar Reya kemudian mematikan telfonnya dan segera masuk kedalam alam mimpi.

Wulan benar benar datang kerumah Reya, dan tidak mengganggu tidur Reya. Wulan tau Reya masih belum fit kondisi tubuhnya. Wulan hanya duduk disebelah Reya sambil menonton drama korea dengan laptop Reya.

Reya menguap bangun dari tidurnya, Reya hanya menatap Wulan seperti orang ling lung nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"astaga muka bantal banget ahahaha" ujar Wulan melihat muka Reya yang baru tidur.

"hmm" jawab Reya kembali memeluk guling.

"heh bangun astaga mandi mandi, udah sore gue mau nginep sini aja" jawab Wulan menarik tangan Reya yang hendak tidur lagi.

"mandi buat apa nanti juga tidur lagi" jawab Reya sambil menguap.

"heh jorok lu ngga mandi"

"orang males mandi bukan jorok Lan tapi karna dia males menunjukkan kecantikannya" jawab Reya bangun dari tidurnya.

"alesan aja lu kampret mandi sonoh"

"iye iye" jawab Reya kemudian mengambil handuknya dan masuk kekamar mandi.

🤸‍♂🤸‍♂🤸‍♂

Reya sudah selesai mandi begitu juga Wulan. Saat ini mereka sedang berada dibalkon kamar Reya. Piyama doraemon yang membalut tubuh Reya membuat Reya tampak menggemaskan dengan rambut yang dicepol asal.

Saat ini Reya dan Wulan menikmati udara sore hari dengan gitar ditangannya.

"Re, gue gabut sumpeh" ujar Wulan mendegus kesal bingung hendak melakukan apa.

"sama tidur yok" jawab Reya asal.

"ck gundulmu mbak ini masih jam setengah tuju oeee"

"habis mau ngapain"

"ke cafe jingga aja kuyyy"

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang