Saya bukan pencemburu, tapi milik saya ya milik saya, saya tidak mau berbagi apalagi terbagi.
-Freya Stefani.Reya mendesah sebal, skripsinya belum juga selesai. Dirinya benar benar ingin segera lulus dan bekerja.
"Ahhh ayolah cepet jadiii skripsinya satu bulan lagiii" ujar Reya menatap laptopnya kesal.
"kamu buru buru banget buat skripsi kenapa?" tanya Deva duduk disebalah Reya.
"ngga papa juga sih cuman pengen kelarrr larr, pusing paaa" rengek Reya menggembungkan pipinya.
"mau cepet cepet nikah?" tanya Deva kemudian terkekeh.
"apaaan nikah? kagakk" jawab Reya menyikut papanya itu.
"kamu nikah langsung jadi ibu" jawab Deva.
"maksud papa?" tanya Reya kurang paham apa yang dibicarakan papanya.
"yaitu, kan Rafa si anak Elang, ikut Elang kan?" tanya Deva kemudian Reya mengangguk.
"papa ngga nglarang kamu mau nikah sama siapa itu pilihan kamu, papa tau rasanya dijodoh jodohin jadi papa ngebebasin kamu milih siapa, emang papa sempet terkejut dulu pas tau kalau kamu punya pacar duda anak satu" jawab Deva mengelus rambut Reya.
"tapi Reya takut masih takut banget kalau tiba tiba Elang balik lagi ke mantan istrinya apalagi kalau alasannya anak aduh ngga tau pa, kalau bener bener terjadi Reya mau keluar negri deh" jawab Reya meletakan kepalanya di bahu ayahnya.
"berani buat kamu sakit apapun itu papa gorok tu anak" jawab Deva membuat Reya terkekeh.
"besok kerumah opa sama oma ya pa kan wekkend" ajak Reya meletakkan laptopnya dimeja.
"boleh kebetulan Reza besok engga basket" jawab Deva.
"Kak Lena besok pasti juga libur" ujar Reya semangat.
"sip, sekarang kamu tidur besok pagi kita kesana" jawab Deva diangguki oleh Reya.
🐛
Reya dan satu keluarganya sudah berada dirumah orang tua Putri dulu, Reya berjalan semangat masuk kedalam rumah kakek neneknya.
"asslamualikummmmm" teriak Tia setelah Reya memencet bel.
Perempuan berstelan dokter keluar dari dalam rumah untuk membukakan pintu membuat Reya langsung memeluk perempuan itu.
"aaaaaa kak Lenaaaaaaaaa" teriak Reya semangat.
"aduh aduh lo sumpah deh jauh jauh aaah kebiasaan" jawab Lena melepaskan pelukan Reya yang bergitu kencang.
"hehe, mau kerumah sakit?" tanya Reya melihat penampilan Lena yang bersetelan dokter lengkap.
"enggak, tadi cuma bantuin Reno pasiennya oprasi" jawab Lena.
"sayang banget Len, kakak ngga boleh kerja pengen banget aslinya kaya kamu" ujar Putri melirik Deva yang sibuk dengan ponselnya.
"kapan tu nikahnya sama kak Reno jadi prawan tua lo kelamaan" ujar Reya sambil terkekeh.
"sembarangan, sabar keles, undangannya nanti sampai ke tangan lo" jawab Lena melirik Reya yang masih terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Teen FictionBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...