46

199 9 4
                                    

warning : adengan tidak berapa sesuai untuk bacaan umum di bawah .

tapi sikit je tak teruk pun hehe but still budak budak elakkan k author tak nak tanggung apa apa , author dah 18 hihi . 😋🤣


" Sayang . "

Puan Wawa tersentak . Sepasang tangan melingkari pinggang rampingnya sebelum dahunya dijadikan tempat letak dagu .

" Abang , terkejut saya ! " Puan Wawa menoleh ke tepi . Memandang side profile suaminya . Masih kacak walaupun sudah semakin berumur .

" Jauh awak termenung . Fikir apa ? " Tuan Rayyan memejamkan mata menikmati angin malam sambil memeluk tubuh isterinya .

Hmmm dulu kemain main jeling jeling je ego sekarang amboi sweet teruk ya ? Gedik juga Darwish Rayyan ni tau !

Puan Wawa menghela nafas seraya memandang ke dada langit . Hari ini tiada bintang namun langit masih terang dengan cahaya bulan . Fikirannya kembali penuh dengan Wahie , anak bongsunya itu .

" Abang ... "

" Hm ... "

" Kita kejam sangat ke pada Wahie ? " Suara halus itu kedengaran sayu .

Tuan Rayyan membuka mata . Wajah sedih isterinya dipandang redup . Pelukkan dieratkan sebelum dia menghembus nafas berat .

Dia juga tak tahu . Dia juga tak tahu jawapan untuk soalan itu . Tetapi apa yang dia pasti , apa yang dia lakukan dulu kepada Wahie adalah untuk kebaikkan anak gadisnya itu . Jujur , tiada niat untuk dia menyakiti gadis itu .

" Apa yang kita buat dulu , semua untuk kebaikkan dia . We've tried our best . "

" Tapi ... "

" Abang tahu awak rindukan Wahie . Tapi kita tak boleh paksa dia . Awak tahu , kan ? Give her time and space . Bila dia dah sedia , dia mesti akan balik ke pangkuan kita semula . But now , biarlah kita lihat dia dari jauh . Asalkan dia baik baik je . Okey , chagiya ? " Pujuk Tuan Rayyan lembut .

Puan Wawa lambat lambat mengangguk akur menyebabkan bibir Tuan Rayyan naik membentuk senyuman . Pipi isterinya itu dikucup lembut .

" Good wife , jom masuk . "

-

Wahie merenung dirinya di hadapan cermin . Dia terkebil kebil memandang pantulan dirinya yang tampak terlebih berseri pada malam ini . Dress labuh yang dipakainya menyerlahkan lagi kecantikkan yang sedia ada pada gadis itu .

I don't know how to react for this . Speechless !

Tok ! Tok ! Tok !

" Wahie , dah siap ke ? Kejap lagi Amsyar sampai . "

Wahie mencebik mendengar suara sumbang Aryan . Kejap lagi sampai konon , Amsyar kat rumah sebelah je pun !

" Ye ye dah siap dah ! " Tilikkan terakhir dilakukan untuk memastikan tiada cacat cela .

Wahie menarik nafas panjang lalu hembus perlahan lahan . Dia merenung pantulan wajahnya sekali lagi . Tetapi kali ini dengan senyuman manis .

" Wahie ! Amsyar is here ! " Kali ini Aryan menjerit pula . Aih mamat ni .

Handbag yang terdampar di atas katil dicapai . Kasut juga . Perlahan lahan tombol pintu dipulas sebelum kaki melangkah keluar dari bilik .

Kelihatan Amsyar sedang berdiri di hadapan pintu rumah bersama Aryan . Mereka leka bercakap tentang sesuatu dengan serius . Macam perkara penting je .

" Hmmm dah siap borak belum ? "

Serentak dua kepala berpusing . Amsyar terpegun . Mata Aryan membulat besar seiring mulutnya sebelum dia membuat mimik muka terharu . Wahie memasang muka pelik . Apahal pula dah dua ketul ni ?

Bad Girl .Where stories live. Discover now