52

214 14 3
                                    

" Jangan risau , sayang . Saya ada dengan awak . " Amsyar mengenggam erat tangan Wahie bagi menyalurkan semangat .

Wahie mengukir senyuman tipis . Anggukkan diberi kepada suaminya . Mereka berdua melangkah keluar dari perut kereta . Dadanya kian berdebar bagaikan mahu meletup .

Rumah banglo yang tersegam indah di depannya ini dipandang dengan perasaan yang berbaur setelah bertahun tahun dia tak menjejakkan kaki ke sini . Gembira , sedih , marah , rindu ...

Banglo Haji Zafran .

Setelah berfikir tentang kata kata Amsyar , akhirnya Wahie membuat keputusan . Dan keputusannya itu membawanya ke sini . Ya , dia ingin memperbaiki hubungannya dengan keluarganya .

Seperti yang dikatakan Amsyar , sejauh dan selama mana dia lari , mereka tetap keluarganya . Darah dagingnya . Air yang dicincang tak akan putus .

Pintu utama rumah yang sedia terbuka di dekati . Dari jauh sudah boleh mendengar betapa riuhnya isi rumah tersebut . Macam buat kenduri !

Wahie menarik nafas panjang sambil menutup mata . Cuba menenangkan hatinya . Genggaman tangan Amsyar dipererat sebelum mata dibuka semula dan sebuah anggukkan kecil diberi kepada Amsyar .

Mengisyaratkan lelaki itu untuk memberi salam .

Amsyar tersenyum sebelum dia membuka mulut untuk memberi salam .

" Assalamualaikum ! " Suasana rumah banglo itu masih riuh . Salam yang diberi tadi seolah olah tiada siapa mendengarnya .

" Waalaikumusalam . " Sahut seseorang dari dalam setelah hampir seminit salam diberi .

Tuan Raykal .

" Am ? Wahie ? "

Mendengar itu , suara riuh tadi bertukar diam . Semua mata memandang ke arah Wahie , Amsyar dan Tuan Raykal .

Tangan Wahie kekal dalam genggaman erat milik Amsyar .

Keadaan seolah olah terjeda buat seketika . Entah kenapa macam malaikat lalu lah pulak !

" Eh kenapa semua diam ni ? Jemputlah diaorang masuk . Am , Wahie , masuklah . " Haji Zafran melangkah ke muka pintu .

Cucu dan cucu menantunya itu dijemput masuk . Sempat Amsyar menyalami tangan tua itu . Tiba giliran Wahie , dia sedikit teragak agak untuk menyambut tangan itu sebelum dikucup lembut belakang telapak tangan tua itu .

Haji Zafran mengukir senyuman lembut saat bibir Wahie menyentuh belakang tangannya . Akhirnya keluarga mereka kembali semula .

Kepala Wahie disentuh sebelum digosok lembut persis kanak kanak . " Wahie ... "

Wahie mendongak bersama mata berkaca memandang Haji Zafran . Senyuman diukir manis . " Atuk ... Apple rindu atuk .. " Bisik gadis itu .

Haji Zafran tersenyum lebar . Terus tubuh kecil milik cucunya itu dibawa ke dalam pelukkan . Seperti zaman kanak kanak gadis itu .

Walaupun dia sedar cucu cucunya semua sudah pun besar panjang , tapi tetap mereka masih lagi kanak kanak seperti dahulu kala .

" Atuk pun rindukan Apple . "

Wahie tergelak kecil . Haji Zafran melayannya tak ubah seperti masa dia kecil dahulu . Aisehhh , atuk ni lupa ke aku dah jadi isteri orang dah pun sekarang ni ? Kata hati kecil Wahie sedikit terhibur .

" Apple .... " Panggilan seseorang menghentikan gelak kecil Wahie .

Dan badan Wahie kaku lagi . Amsyar yang perasan akan perihal itu , terus mencapai jemari gadis itu dan digenggam .

Bad Girl .Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang