44

185 13 0
                                    

" He left me alone , Aryan . "

Aryan memandang sayu pada kembarnya ini . Wahie duduk bersandar pada bahu katil hospital sambil memandang ke luar tingkap .

Tangan Wahie dicapai . " Sabar , Wahie . Maybe dia bukan jodoh kau . "

" Why , Aryan ? Why ? Kenapa susah sangat untuk aku happy ? Dulu Nadzim dan sekarang Darren pula ? Why parents nowaday so cruel ? Aku tak layak ke untuk happy , Aryan ? " Wahie menoleh memandang Aryan bersama mata berkaca .

Aryan mengeluh . " Jangan cakap macam tu . Shhh ... dia bukan yang terbaik untuk kau . Sabar , Wahie anggap semua ni ujian . Aku ada . I'm here for you . " Tubuh Wahie ditarik masuk ke dalam dakapannya .

" Stop crying , Wahie . I hate your tears . " Bahu Wahie ditepuk perlahan . Ubun ubun Wahie dicium penuh kasih sambil kata kata semangat meniti di bibirnya untuk Wahie sehingga gadis itu tertidur dalam dakapannya .

" Sleep well , princess . " Ucap Aryan sebaik saja menyelimutkan tubuh Wahie . Sisa air mata Wahie diseka perlahan .

Klekkk .

Aryan menoleh . Amsyar melangkah masuk sambil menjinjing plastik .

" How is she ? " Soal Amsyar selepas meletakkan plastik tadi atas meja .

Matanya tak lepas memandang wajah lesu Wahie . Walaupun nampak cengkung tetapi kecantikan gadis itu langsung tidak hilang .

She so something .

" Still crying . " Jawab Aryan pendek . Tangan Wahie diusap penuh kasih .

Walaupun mereka berpisah buat beberapa tahun , namun kasih sebagai abangnya kepada Wahie langsung tak pernah berubah ataupun berkurang malahan semakin bertambah !

" I wonder why Darren buat dia macam ni . Padahal kita sendiri nampak diaorang memang saling mencintai antara satu sama lain . " Mata Amsyar tertacap pada sebentuk cincin berlian yang menghiasi jari runcing Wahie .

" His mother . Mak dia suruh Darren kahwin dengan perempuan pilihan keluarga mereka . And sebenarnya mak Darren tak bagi Darren masuk Islam . " Cerita Aryan pendek .

Sempat juga dia menelefoni Darren dan meminta penjelasan tentang ini pada jejaka mat salleh itu . Setelah mendengar penerangan jejaka itu , Aryan faham kenapa Darren mengambil keputusan untuk meninggalkan Wahie meskipun dia sangat mencintai Wahie .

Semua kerana seorang ibu . Kasih seorang anak kepada seorang ibu tiada tandingan . Dan itulah Darren . Dia seorang yang sangat akur dengan arahan ibunya .

" Ha Amsyar , aku ada hal sikit lepas ni . Aku nak minta tolong kau jagakan Wahie . Boleh ? Aku bukan apa .. aku takut nak tinggalkan dia seorang diri .... "

Amsyar menoleh ke arah Aryan . " Boleh je , bro . Sebab tu aku datang sini aku tahu kau ada hal lepas ni . Don't worry okey , aku akan jagakan Wahie untuk kau . " Bahu Aryan ditepuk pelan .

Aryan tersenyum . " Thankyou , bro . "

-

Seorang jejaka berdiri di hadapan pintu ward milik Wahie . Tangannya memegang tombol pintu . Dia berkira kira untuk masuk atau tidak .

Amsyar yang baru saja lepas membeli minuman di cafe hospital terhenti apabila menyedari kewujudan jejaka itu . Langkah terus diatur laju mendekati jejaka itu .

" Nadzim . " Tegur Amsyar .

" Am .. kau buat apa kat sini ? " Soal Nadzim .

" Kau tu buat apa kat sini ? Nak jenguk Wahie ? "

Bad Girl .Where stories live. Discover now