48

192 11 7
                                    

PANGGG !!

" Kau buat apa dengan nenek hah ?! "

Muka Wahie terteleng ke tepi akibat dari tamparan mengejut itu . Terasa kebas dan berbisa pipinya . Mesti merah . Lidah Wahie terkelu untuk menjawab . Terkejut apabila tiba tiba saja diserang dengan tamparan tanpa salam .

" Kau memang nak nenek mati , kan ?! Kau memang suka kalau nenek mati , kan ?! "

" Rifa .. bukan maca-- " Wahie berdiri menghadap sepupunya , Zarifa .

" Kau memang daripada dulu tak suka kat atuk nenek sebab tu kau nak bunuh nenek ! " Tuduh Zarifa lagi .

" Astaghfirullah , bukan ! Sumpah tak ! Aku sayang nenek ! "

" Sudahlah , Wahie ! Kau dari dulu tak berubah ! Kau ingat kau dah pakai tudung macam ni konon konon beristighfar kau mulialah ? Kau masih Wahie yang sama ! Aku akan pastikan kau masuk penjara sebab cuba nak bunuh nenek . " Mata Zarifa tajam memandang Wahie .

Wahie mengeleng lagi . " Bukan , Rifa . Bukan ! Aku cuma nak tolong nenek je ! " Dia cuba menerangkan keadaan sebenar pada Zarifa tapi gadis itu tetap berkeras dan menuduhnya macam macam .

" Ah ! Kau memang pembawa sial . Kau tengoklah hidup kau dari dulu tak pernah bernasib baik . Aku benci kau , kau pembawa sial ! " Jerkah Zarifa lagi . Tangannya diangkat ke udara untuk menampar Wahie sekali lagi . Kali ini Wahie terkesima . Terkedu . Otaknya tiba tiba kosong . Dia langsung tidak bergerak untuk mempertahankan diri dari ditampar oleh Zarifa .

Mujur mereka berada di private wad jadi tiada siapa yang dapat mendengar pergaduhan mereka ataupun menganggu ketenteraman pesakit lain .

" Rifa ! Apa you cakap ni ?! Apa you buat pada Wahie ?! " Suara garau seseorang mencelah garang .

Dia mendekati dua gadis itu dan berdiri di sebelah Wahie , melindungi Wahie dari dikasari oleh Zarifa .

Tangan Zarifa terhenti sebelum jatuh ke sisi . Keningnya berkerut pelik melihat kemunculan jejaka itu secara tiba tiba . " Amsyar ? You buat apa kat sini ? "

" Aku tanya kau , apa yang kau buat pada Wahie ?! " Amsyar menjerkah garang . Tersentak Zarifa .

Wahie bagai tersedar dari mimpi turut tersentak terkejut mendengar suara garang Amsyar . Air mata yang menuruni pipinya diseka laju .

" Am .. Am , you kenapa ? " Anak mata Zarifa bergetar . Terkejut melihat sisi Amsyar yang satu ini .

Wahie menyentuh lengan sasa Amsyar membuatkan lelaki itu menoleh ke arahnya sekaligus ternampak kesan merah pada pipi Wahie . " Am , kita kat hospital . " Tegur Wahie perlahan .

" Sayang , kenapa ni ? " Soal Amsyar seraya berpusing menghadap Wahie sepenuhnya dan menyentuh lembut pipi Wahie yang kemerahan itu .

Anak mata Zarifa membesar melihat adengan di depannya ini . Sayang ?

Wahie mengeleng . " Tak .. tak ada apa apa . "

" Kalau tak ada apa apa kenapa merah ? Ada kesan jari lagi . Jujur sayang , tak baik tipu . " Wahie diam sambil menekur lantai menyebabkan Amsyar kembali menoleh ke arah Zarifa yang keliru .

" Kau tampar Wahie ke ? Baik kau mengaku sekarang ! "

" Kenapa you sibuk sangat pasal perempuan ni ? You tahu tak sebab dialah nenek I--- "

" Jawab Zarifa ! "

" YES ! Memang I tampar dia . Kenapa ? Kenapa you backup sangat perempuan ni ? Siapa dia ni ? Perempuan simpanan you ? Sebab perempuan ni ke you tak pernah nak pandang I ? Tak pernah nak hargai effort I untuk pikat you selama 4 tahun ni . Hah Amsyar ? Bagitahu I , sebab betina ni ke ?! " Zarifa menolak tubuh Wahie kuat dan hampir terjelopok jatuh namun Amsyar sempat menyambut tubuh kecil itu ke dalam pelukkan .

Bad Girl .Where stories live. Discover now