Belum Makan🍌

17.7K 1.2K 62
                                    

Jangan lupa untuk memberi kritik dan saran dengan sopan ya.

... Happy Reading ...

Setelah kejadian malapetaka dua hari yang lalu, gue sempat ngambek sama bokap gue yang tiba-tiba datang bersama bokapnya Arlen, mereka langsung menyetujui usulan mommy tanpa mempertimbangkan alasan kami. Gue tatap mata bokap yang terlihat memelas memaksa gue untuk menurut. Gue yakin nih pasti keduluan mommy mewanti-wanti bokap, entah ancaman apa yang dilontarkan mommy sehingga bokap gue segitu teganya sama gue.

Sekarang gue di sekolah nih guys. Berjalan dengan cool menyusuri koridor, di belakang gue ada Alex dan Axel yang setia mengikuti setiap langkah gue. Unch, saking setianya mereka jadi pengen jadikan pendamping deh, bodyguard maksudnya.

"Al sebenarnya kita mau ke mana sih? Kita sudah jalan tiga kali putaran, emang lo mau tawaf  ?" tanya Alex.

Gue mengendikkan bahu acuh dan tetap berjalan cool, padahal ini hati sibuk merutuki kebodohan gue, masa gue gak sadar dari tadi muter-muter? Buang-buang tenaga aja. Gue memutuskan untuk berbelok ke arah kantin, lapar gue dari pagi belom makan.

Flashback.

"Ma, Pa, Al berangkat dulu ya,"  pamit Al sambil mencium kedua tangan orang tuanya dengan tergesa-gesa.

"Sarapan dulu Al!" seru Mommynya.

"Nanti aja ma, Al sudah telat!"

Al mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tangannya meraih bungkusan plastik berlogo Alfamart yang berisi beberapa roti varian rasa. Al memakan dengan santai, sesampai di perempatan lampu merah, Al mampir membeli 20 biji cilok bumbu kacang. Selepas itu dia kembali melanjutkan perjalanannya, tidak berapa lama dia kembali memakirkan mobilnya untuk menikmati semangkok mie ayam pangsit.

Sesampai di sekolah Al dipanggil oleh pak Reza untuk menghadiri undangan osis pada acara silaturahmi di SMA Gold. Di sana dia dijamu dengan berbagai hidangan manis seperti rainbow cake, kue cubit dan lain-lain. Al memakan dengan lahap sebagai rasa menghargai katanya. Padalah mah  bilang aja 'maruk'.

Flashback end.

Perlu kalian tahu wahai sobat-sobat gue yang berasal dari berbagai negara. Di Indonesia itu, kalau belum makan nasi itu artinya belum makan, jadi jangan hujat gue dong! Kalau tadi gue bilang belum makan. Karena memang gitu kok kenyataannya, belum ada sebiji nasi pun yang masuk ke perut gue sejak tadi.

"Bik, pesan ayam geprek satu sama teh manis satu. Nasinya dua porsi dijadikan satu ya Bik" pesan gue.

"Samain Bik, nasinya aja yang beda. Saya satu porsi aja," tambah Axel.

"Saya juga Bik, tapi sediakan nasi tambahnya ya."

Gue melirik Alex, tetapi yang dilirik malah melirik yang lain, Sakit hati gue. Kaga dah, becanda gue, seharusnya gue ikut cara Alex biar agak tersembunyi maruknya.

"Guys! guys! Itu si prince ice mau makan."

"huwaa tampannya!"

"Kapan ya, kak Al nembak gue,"

"Halu lo!"

Pujian-pujian terdengar merdu di kuping gue, menaikkan mood gue siang ini. Gue tersenyum samar, sesamar mungkin karena jika gue ngakak sambil tepuk-tepuk dada gue yakin deh image gue bakal hancur di depan mereka.

"Woy woy geng fanatik ARMY lewat!"

"Yaa! mereka keren banget. Apa lagi Galaksi mirip Yoongi banget!"

I'm Not a Little Banana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang