PERAWAN🍌

25.7K 911 47
                                    

Jangan lupa memberi kritik dan saran dengan bahasa sopan ya.

..... Happy Reading .....

Malam ini, Arlen dan Alran memutuskan berkunjung ke rumah Vannesa untuk makan malam bersama. Tentu saja Naomi dan Frans juga ada di sana, malahan mereka kini sedang asik menonton tayangan sinetron Indonesia yang sedang tenar-tenarnya. Sedangkan Vannesa dan Danayaksa malah sibuk bermain catur di kamarnya sembari menunggu kedatangan anak dan menantunya.

"Jus bawang putihnya aku taruh di kulkas, sebelum tidur jangan lupa diminum," pesan Vanessa memecah keseriusan Danayaksa.

Danayaksa hanya mengangguk sebagai respon tangannya meraih bidak untuk memindahnya bebebapa langkah. "Skakmat," ujarnya sambil tersenyum miring.

Vannesa menghela napas jenuh, kemudian beranjak dari tempat duduknya. Danayaksa yang melihat itu, mendongakkan wajahnya untuk mengamati setiap gerakan istrinya.

"Mau ke mana? " tanyanya.

"Mau ke dapur."

"Ngapain lagi? Kamu kan sudah masak tadi."

"Mau menata di atas meja."

Danayaksa berdiri dan berjalan memutari sang Istri. "Gausah repot-repot, kan kita punya maid. Mending kamu temani aku di sini, satu ronde gak masalah kok," kata Danayaksa sambil melingkarkan tangannya di perut Vanessa.

Vannesa berbalik, menatap nyalang Danayaksa yang memasang tampang polos. Tangannya terangkat mencubit keras nipple Danayaksa sehingga membuat sang empu memekik sakit.

"Akh sakit yang!" pekik Danayaksa.

Vannesa berbalik saat mendengar deru mobil yang ia yakini milik anaknya.

Al memarkirkan mobilnya sembarang dan melempar kuncinya pada satpam yang akan merapikannya. Al berjalan menuju pintu disusul Arlen yang hanya mengenakan pakaian tidur.

Ceklek

KU MENANGIS ....

MEMBAYANGKAN ....

BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU ....

KAU DUAKAN CINTA INI ...

KAU PERGI BERSAMANYAA ....

Arlen menghelas napas lelah saat pintu terbuka. Tangannya mengusap telinganya mencoba menetralisir pendengarannya yang sedikit terganggu karena suara kak Ros terus terngiang-ngiang tanpa henti membuat kepalanya sedikit pusing.

"Kalau Al kaya gitu gausah nangis-nangis. Dengan senang hati gue tendang anunya," batin Arlen melihat film perselingkuhan yang sedang tayang di Indahsiar.

"Al, gue pusing ...," bisik Arlen.

"Kit ...,"

"Hai anak-anak mommy, akhirnya udah pada datang. Ayo sini Nak, kita langsung mulai acara makan malamnya," sambut Vannesa memotong ucapan Al.

"Maaf Mom, Arlen lagi tidak enak badan. Al bawa dia ke kamar dulu," ucap Al yang menimbulkan efek khawatir bagi orang orang di sekitarnya.

"Loh Arlen kenapa sayang? Kamu sakit Nak? Sini biar mama cek," ujar Naomi sambil menangkup wajah Arlen.

Dengan halus Arlen menyingkirkan tangan mamanya, "Arlen mau istirahat aja mah, capek soalnya."

"Loh kamu gak ikut makan bareng?"

Arlen menggeleng dan tersenyum, "maafin Arlen ya."

"Yasudah kamu istirahat gih, Al kamu temani Arlen ya," pinta Vannesa.

I'm Not a Little Banana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang