Misi Pembatalan pernikahan
H-7
Pencetus Ide : Angkasa Michael
Ide : Musyawarah*****
"Guys sudah pada sarapan belum?" tanya Galaksi.
"Gue udah," sahut Angkasa.
"Gue belum," jawab Dian.
"Sama gue juga," timpal Dion.
"Warung mang Komang yuk," ajak Arlen pada teman-temannya.
"Gas, gas," sahut Galaksi.
"Btw, Bima sama Sakti mana? Dari tadi belum muncul batang terongnya," tanya Arlen.
"Bima ikut Sakti cari rujak. Sakti kebelet pengen katanya," jawab Angkasa.
"Lah emang Sakti ngidam?"
" Bisa jadi."
"Wah anak siapa? Jangan-jangan anak lo ya?" tunjuk Arlen pada Angkasa.
"Sembarangan kalo ngomong. Mending gue buat anak sama lo dibanding Sakti."
Plak
"Si Anya di ke manain ?" tanya Dion dengan nada mengejek.
"Apaan sih, sudah gue bilangin berkali-kali dia itu keponakan gue," ketus Angkasa karena jengkel, dia takut Arlen salah paham.
"Um ... masa?" goda Dion.
"Semerdeka lo aja Yon."
"Tapi dia cuman kepokanan jauhkan? Maksudnya bukan anak dari saudara kandung nyokap atau bokap lo?" tanya Arlen.
Angkasa mengangguk.
"Nah kalau gitu lo bisa kawin sama dia."
Raut wajah Angkasa berubah datar, tidak pahamkah Arlen jika dirinya benci ketika Arlen membahas itu.
"Sudah, jangan ngaur Len."
"Yaudah maaf ... mukanya gausah ditekuk gitu dong, nanti jeleknya hilang," tegur Arlen sambil mencubit pipi Angkasa.
Sentuhan tangan Arlen refleks membuat tubuh Angkasa menegang, bahkan membuat jantungnya berdetak kencang.
"Gabut banget euy, nobar kuy," ajak Dion.
"Rekomendasikan filmnya," sahut Galaksi.
"Film terbaru tentang perjalanan seorang gadis yang selalu diganggu oleh seorang werewolf yang terobsesi pada sesuatu yang dimiliki gadis itu."
"Wah kayanya seru tuh, genre apa Yon?" tanya Dian.
"Action kayanya."
"Judulnya?" tanya Arlen.
"Dora the explorer."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Little Banana [END]
Teen FictionCover : baeadoraa Penulis : Nurul Hikmah [SUDAH TAMAT PART LENGKAP] Berawal dari keisengan tiga sahabatnya yang menyebabkan Alran dipaksa untuk menikahi seorang gadis mesum amburadul dengan kecerdasan unggul. Arlen tidak pernah menyangka bahwa rasa...