Terbalaskah(?)🍌

17.5K 825 39
                                    

Jangan lupa memberi kritik dan saran dengan bahasa sopan ya.

..... Happy Reading .....

Galaksi menggenggam erat benda pipih berlogo Bts miliknya dengan pikiran kalut dan takut. Matanya menatap nanar satu nama yang tertera di kontaknya. Angkasa ... nama itu selalu mempengaruhi pikiran Galaksi beberapa hari belakangan ini. Laki-laki itu menjambak rambutnya kasar, ternyata yang ditakutkannya selama ini benar-benar terjadi, dan mirisnya itu terjadi karena kesalahannya sendiri.

Persahabatannya hancur.

Tidak, tidak. Ini tidak boleh terjadi, Galaksi baru saja merasakan rasa nyaman memiliki sahabat. Dia tidak ingin kembali kesepian tanpa keperdulian.

Masih ada waktu memperbaiki dan Galaksi yakin dengan itu, perhabatannya adalah miliknya. Dia tidak akan membiarkan seseorang menghancurkannya. Galaksi membuka ponselnya lalu menekan nomer Angkasa.

Angkasa
Terakhir dilihat hari ini pukul 17.00

Temui gue di cafe Million Flavors
17.01 √√

Galaksi meraih jaketnya, tanpa pamit dia meninggalkan rumah menuju cafe million flavors.

*****

Angkasa masih bergeming dalam bathub yang dipenuhi busa sabun, di kamar mandi. Entah sudah berapa lama dia berendam, jari tangan yang pucat dan keriput cukup untuk menjelaskan kalau dia sudah berendam dalam waktu yang cukup lama. Angkasa memejamkan matanya menikmati aroma terapi yang memenuhi indra penciumannya.

Ting

Laki-laki itu tersadar dari lamunannya ketika suara notifikasi ponsel mengusik pendengarannya.

Galaksi
Terakhir dilihat hari ini pukul 17.02

Temui gue di cafe Million Flavors
17.01

Angkasa tidak membalas, laki-laki itu menghela napas berat sejenak. Kemudian dia beranjak dari bathub dan meraih handuk untuk menutupi bagian bawah tubuh atletisnya. Angkasa mengambil pakaiannya dan mengenakannya di depan cermin. Setelah selesai laki-laki itu menatap pantulan dirinya dari dalam cermin, terlihat jelas lingkaran hitam di bawah matanya. Angkasa tersenyum miris ketika tangannya mengusap lingkaran hitam yang menunjukkan betapa kacau dirinya sekarang.

"Len ...," panggilnya lirih.

Tanpa menyisir rambut Angkasa pergi menemui Galaksi yang sudah menunggunya sendari tadi. Kali ini, laki-laki itu berangkat menggunakan mobilnya. Tidak sampai sepuluh menit, Angkasa sudah sampai. Bukan karena jaraknya dekat, melainkan karena Angkasa menggunakan kecepatan di atas rata-rata.

Sesampainya di cafe Million Flavors, Angkasa mengedarkan pandangannya mencari sosok Galaksi. Tidak berapa lama, manik matanya menangkap sosok laki-laki yang dia yakini sebagai Galaksi, tengah fokus dengan ponselnya sambil duduk di bagian pojok.

Cit.

Galaksi mengalihkan atensinya saat mendengar suara kursi ditarik. Laki-laki itu mengangkat pandangannya untuk melihat siapa orang yang berdiri di depannya.

"Angkasa, akhirnya lo ...."

"To the point," potong Angkasa sambil mendarat bokongnya.

I'm Not a Little Banana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang