Bagian 29 |Di Culik|

1.8K 59 17
                                    

Karena perdebatannya dengan elang hal itu membuat hatinya masih kurang tenang.rasa jengkel dan cemburu masih menumpuk di kepala dan hati rembulan.ia mengingat sekali saat elang akhirnya jujur jalan bersama pricil.perasaan nya cukup hancur.bahkan ia tidak bisa berfikir jernih untuk mencerna semuanya.rembulan berharap hubungannya tak berakhir namun kalau pun sampai berakhir.ia mau berakhir dengan baik baik tanpa ada dendam sedikit pun.

Wanita itu duduk di bangku paling pojok perpustakaan.ia menyandarkan tubuh nya di tembok sambil membaca buku yang sudah ia raih sedari tadi.namun mood dan perasaan nya masih saja buruk.bahkan sejujurnya rembulan tidak ada niatan untuk masuk sekolah hari ini.

"Heh cewek bengong aja,ini mah ya buku nya yang baca lu.bukan lu yang baca buku dasar koplak" Sambar fani yang duduk di samping rembulan

Rembulan pun terasadar.wanita itu segera menutup bukunya dan mulai berhadapan dengan fani "dan gw salah gak si kalo gak maafin elang karena dia jalan sama cewek lain???"

"Kalo menurut gw lu salah juga si lan"

"Ha?apa?jadi gw yang salah???"

"Iya,harusnya lu dengerin elang dulu"

"Dengerin apa si fan,orang dia selingkuh"

"Ya kan belom tentu,itu cuma pikiran lu"

"Pikiran gw gimana,orang dia juga ngaku"

"Tapi lu belom tau pengakuannya yang lain kan???"

Ucapan fani membuat rembulan terdiam mematung.ia kembali membuka bukunya namun bukan untuk membaca.rembulan menutupi wajahnya menggunakan buku.fani yang melihat hal itu pun segera merampas bukunya dari tangan rembulan.

"Lu kalo ada masalah mending kelarin dulu deh lan,daripada nantinya lu makin stres dan masalahnya makin numpuk.kan bahaya cuyyy" Kata fani dengan bijak

Namun rembulan menggeleng pelan dengan senyuman ragu di wajah nya "gak semudah itu buat mempercayai orang yang udah mulai bohongin kita fan"

mendengar ucapan rembulan membuat fani jengkel dan sedikit geregetan.ia pun meninggalkan rembulan untuk mencari buku.rembulan menghela nafasnya panjang dan kembali menutup wajahnya dengan buku yang lebih tebal lagi.namun baru saja ia menutup wajahnya dengan buku,tiba-tiba ada yang meniup bagian belakang telinga rembulan.sontak wanita itu terejut dan segera menutup bukunya kembali.

laki-laki yang meniup telingannya adalah bara.rembulan benar-benar terkejut dan merasa sangat takut.rembulan berusaha memanggil kembali fani,namun fani sudah tidak ada di perpustakaan perasaan mencekang semakin membuat rembulan tidak bisa mengatur nafasnya dengan baik.jantung nya berdeguk kencang.

"kok kamu sendiriian aja si lan,tadi aku liat elang sama pricil lagi makan roti berduaan tuh.tumben kamu gak sama elang hem?? udah putus??" tanya bara berbisik lembut tepat di telinga rembulan

laki-laki itu tidak hanya berbisik,ia juga kembali meniup telinga rembulan.tatapannya juga terliah seperti tatapan mesum "aduh tolong dong bar gausah deket deket aku,lagian aku sama elang gaada masalah apa apa,apalagi putus ngaco bangett!!! mending kamu menjauh dari aku dehhhh!"

bara hanya menatap rembulan sekilas dan tersenyum manis,ia semakin mendekatkan wajahnya tatapannya menuju kearah bibir kecil milih rembulan.namun rembulan dengan cepat menutup bibirnya menggunakan buku yang cukup tebal "BARA TOLONG STOP BERBUAT MACEM MACEM KE GW! EMANG LU BELUM PUAS DI ABISIN SAMA ELANG?!!!"

"baby kali ini beda sayang,kan elang udah gak peduli sama lu.bahkan dia milih berangkat sekolah bareng cewek lain daripada sama cewek nya sendiri" sindir bara membuat rembulan terdiam mematung,seketika air mata perlahan membasahi mata rembulan

ELANG ARDANA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang