Bagian 10 |bukan rasa sesungguhnya|

3K 99 0
                                    

Happy Reading💞😻

Kringgggggg~

Bell pulang pun berbunyi dengan cepat rembulan langsung membereskan buku nya dan buru buru kebawah untuk melaksanakan hukuman dari ibu ratna,ia tidak mau melanggar hukuman yang di berikan oleh bu ratna.

Tanpa di sadari rembulan belum berpamitan dengan caca dan fani namun kedua sahabat nya itu sudah tau,rembulan akan kemana jadi mereka tidak terlalu mengkhawatirkan rembulan.

~Beberapa menit kemudian~

Sekolah itu sudah terlihat sepi,rembulan pun menaruh tas nya di dekat ring basket,ia langsung mengambil sapu ijuk dan pengki nya untuk menyapu lapangan itu terlebih dahulu.

Rembulan mulai pelan pelan menyapu lapangan yang di penuhi oleh dedaunan kering yang berjatuhan dari pohon.walaupun begitu rembulan senang karena cuaca nya tidak terlalu panas melainkan sangat sejuk.

"Hmm hukuman ini gak terlalu berat"

"Tapi aku bener bener gak ngelakuin itu"

"Gimana cara nya biar ibu Ratna percaya"

"Aku bingung mau cari bukti gimana"

"Semua udah benci sama aku"

Ucapan itu terus di ucapkan dari bibir kecil rembulan,di lapangan yang sangat besar itu hanya terdengar suara rembulan dan suara sapu.

Tiba tiba ada angin yang bertiup kencang,daun yang sudah rembulan kumpulan semua berterbangan berantakan semua,semua yang tadi nya bersih sekarang kembali kotor karena hembusan angin yang membawa daun daun kering itu Berserakan.

"Huhh angin angin,padahal aku udah beresin ini semua loh tapi kamu malah berantakin lagi" Ucap rembulan menghela nafasnya dengan pelan

Walaupun begitu rembulan tetap berusaha sabar dan melanjutkan pekerjaannya lagi,ia kembali menyapu semuanya dan sampai akhir semua sampah daun kering terkumpul.

Dengan cepat rembulan menyapu daun kering itu ke dalam pengki dan ia buang ke tong sampah yang berada di dekat nya.Setelah semuanya beres ia menaruh kembali sapu dan pengki itu ke tempat semula.

Setelah menaruh pengki dan sapu,tiba tiba ada yang memegang tangan rembulan dari belakang,dengan cepat rembulan pun memutar tubuhnya dan,terlihat orang yang memegang tangan nya adalah elang.

Sontak rembulan pun kaget,mengapa laki laki ini masih berada di sekolah dengan banyak luka lebam di wajahnya,apa laku laki yang ada di hadapan nya habis berantem???

"Loh elang?? Kok masih di sekolah?? Lu emang gak pulang???" Pertanyaan itu terus terusan di lontarkan oleh rembulan kepada elang

Namun elang hanya diam tidak menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan oleh rembulan,dan itu semakin membuat rembulan bingung.kenapa laki laki ini hanya diam??? Dan kenapa rembulan begitu mengkhawatirkan elang???

"Lang kok diem si??? Kan gw nanya baik baik sama lu" Tanya rembulan lagi namun elang hanyalah diam dan sekarang elang mentap rembulan

Rembulan benar benar geram,bukannya di jawab pertanyaannya malah menatap rembulan seperti itu "lang bisa gak si gausah liatin gw kaya gitu!!!"

Elang pun tersenyum miring dan semakin mengencangkan genggaman di tangan rembulan "ikut gw kalo lu gak mau kena bahaya apa pun!!" Ucap elang

Mendengar ucapan elang rembulan malah melepaskan tangan elang dari tangan nya,menurut rembulan sifat elang benar benar aneh kenapa tiba tiba ia mengajak rembulan pergi dari sekolah!

ELANG ARDANA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang