malam ini rembulan memiliki janji kepada elang untuk menemui laki-laki itu di rumah nya, namun sampai saat ini rembulan masih belum bersiap-siap untuk berangkat ke rumah elang karena ia merasa tubuh nya sedikit tidak enak badan. Rembulan membaringkan tubuh nya di sofa ruang keluarga sambil melamun. Papa rembulan yang melihat anak nya terbaring lemas karena khwatir dengan keadaan sang anak papa rembulan segera menghampiri rembulan dan berusaha meraba kening rembulan, untuk memeriksa suhu tubuh sang anak.
"lan? kamu sakit ya nak? ke rumah sakit dulu yuk periksa" ujar sang papa dengan wajah yang sangat panik melihat keadaan sang anak
namun dengan cepat rembulan menolak dengan menggelengkan kepalanya "ngga usah pah lagian rembulan gapapa. Rembulan cuma mau satu pah! tapi kayanya permintaan rembulan gak bakal bisa papa kabulin"
"apapun yang kamu mau selagi papa bisa mewujudkan nya pasti bisa nak, jadi sekarang kamu bilang sama papa mau apa. Papa pasti bisa mengabulkan nya untuk anak baik seperti kamu rembulan" jawab sang papa dengan penuh keyakinan dan atusias
rembulan tersenyum simpul dan menghela nafasnya dalam dalam "rembulan mau ketemu mama pah, kata papah kalo papah udah bebas mama bakal balik lagi ke keluarga kita? kok aku malah gak pernah liat mama lagi pah? emang mama sebenci itu sama kita"
"Rembulan maaf papa gak bisa kabulin permintaan kamu, mama mungkin gak benci sama kita nak. Dia itu udah punya keluarga baru rembulan. Mungkin dia enggan menemui kita berdua untuk menghargai perasaan suami baru nya nak" jelas papa dengan lembut dan berusaha tenang
penjelasan papa membuat seketika senyum di bibir rembulan menghilang. Ia menutup matanya untuk beberapa saat. Dan tanpa ia sadari air mata perlahan menetes dari matanya, saat itu sang papa sangat tak tega melihat sang anak yang merindukan ibunya itu, Namun papah rembulan benar-benar tidak bisa mengabulkan permintaan anaknya karena. Mama rembulan memberikan uang 150 juta agar mantan suami nya dan rembulan tidak kembali menemuinya di keluarga barunya. Bahkan mama rembulan juga bilang kalau jangan pernah beri tahu keberadaan dirinya dengan keluarga barunya sekarang. Jujur saja hal itu membuat hati papah rembulan sedikit runtuh dan masih enggan untuk memberitahu sang anak tentang semua kebenarannya.
"rembulan boleh duduk dulu gak? papa bisa bikin kamu ketemu sama kamu lagi, cuman kamu harus denger ucapan papah dulu, jadi bangun dulu" ujar sang papa dengan penuh keyakinan
mendengar ucapan papanya itu, rembulan pun segera duduk dengan tenang "iyah papah mau ngomong apa, rembulan bakal lakuin apa aja buat ketemu mamah pah"
"kamu boleh ketemu mama kamu, asal...."
"asal apa pah! jangan bikin aku penasaran"
"asalkan kalian bertemu di tempat yang sepi"
"ha?! kenapa harus di tempat sepi coba deh pah?!"
"terserah kamu mau ketemu mama kamu atau tidak sama sekali"
"ehhh iyah papah,jangan marah dong. Aku kan cuma penasaran"
"iya gapapa nak"
jujur rembulan sangat bahagia bisa kembali bertemu dengan mamanya, walaupun mereka harus bertemu secara mengumpat. Hal itu sedikit membuat rembulan kecewa, namun ia bisa mengerti dengan semua keadaan yang sudah berubah. Rembulan juga harus berfikir lebih dewasa dan menerima kenyataan nya kalau keluarga nya sudah tidak bisa kembali bersatu. Semua memang kenyataan pahit bagi rembulan, mau tidak mau rembulan harus menerima semuanya karena semuanya sudah di atur sama yang di atas. Tugas rembulan hanyalah satu, tetap menjalani hidup dengan semua masalah yang menumpuk.
"yasudah kamu jangan melamun nak!" tegur papa dengan pelan
rembulan pun tersadar dari lamunannya "ehh iyah pah, ohiya pah rembulan izin ke rumah elang yah, katanya si dia besok harus udah berangkat ke paris buat ngurus semua urusan nya buat kuliah di sana. Jadi rembulan mau ketemu sama dia sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG ARDANA [COMPLETE]
Teen Fiction"bisa bisanya lu berantem di kantin!!" ucap rembulan dengan suara menantang sang ketua vagos pun tersenyum miring menatap wanita yang lebih pendek darinya itu,ELANG ARDANA ya dia adalah ketua vagos yang cukup terkenal di sma putra jaya,bahkan siswa...