Bagian 18 |saling sindir|

2.4K 90 0
                                    

"Hidup bukan tentang siapa yang hebat,tapi siapa yang selalu berjuang sampai ketitik yang di impikan"
-Elang ardana-

Karena hari ini ada bude nadia,rembulan tidak lagi bangun sendirian.bude nadia membangunkan rembulan tepat jam 06.00 wanita itu segera bergegas ke kamar mandi dan bersiap siap untuk berangkat kesekolah.seperti biasa rembulan juga kadang bangun jam segitu namun kadang ia juga bangun kesiangan.setelah membangunkan sang ponakan kesayangan bude nadia langsung membuatkan sarapan yang cukup sederhana.

sederhana namun rasnya sangan enak,ini juga sarapan yang sering bude nadia buat saat semua saudara kumpul di kampung.semua memori selalu teringat di pikiran bude nadia.saat mengingat masalalu.semua keluarga berkumpul dengan harmonis membuat hati bude nadia tidak merasa sepi dan terasa hangat.

5 menit kemudian rembulan keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap seragam yang terlihat rapi.bude nadia menatap kagum rembulan.wanita itu begitu cantik dan tak pernah bosan untuk terus menerus menatapnya.sedangkan rembulan sedikit bingung karena di tatap seperti itu oleh bude nadia.

"bude?kenapa ngeliatin rembulan kaya gitu?" tanya rembulan lembut

bude nadia pun tersadar dan tersenyum "ah tidak apa,kamu terlihat cantik sayang"

rembulan pun ikut tersenyum "ah bude juga terlihat cantik kok,ohiya bude nanti rembulan pulang jam 3 sore,kira kira bude mau pindahan jam berapa?"

"ah kamu fokus aja sekolah,urusan pindahan biar menjadi urusan bude,kamu kan seorang pelajar jadi pikirkan saja sekolah mu dan jangan hiraukan bude okey?" jawab bude nadia santai

rembulan mengangguk nurut "yaudah kalo gitu,bude jangan capek capek ya! rembulan takut kalo bude kacapean nanti malah sakit,terus nanti rembulan cedih dehhhh"

bude nadia terkekah geli karena perkataan rembulan yang seperti balita "hahahahah kamu bisa aja si anak cantik,yasudah sarapan gih bude udah siapin kamu pisang goreng sama teh hangat"

bude nadia menyodorkan segelas teh hangat dan pisang goreng hangat kepada rembulan,dengan senang hati rembulan melahap semua pisang goreng itu dengan penuh hati yang gembira.rasa pisang goreng milik bude nadia benar-benar nikmat dan tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatannya.

"ohiya bulan,kamu hari ini berangkat sama siapa?" tanya bude nadia

"aku berangkat sama elang bude" jawab rembulan santai

bude nadia mengerutkan alisnya dan menatap serius rembulan "elang?dia cowok kan?pasti dia pacar kamu,kalo gak pacaran kenapa jemput jemput"

rembulan tersenyum "iya bude dia pacar rembulan.nanti kalo orang nya dateng langsung rembulan kenalin deh,bude tenang aja dia anak baik kok dan dia yang selama ini jagain rembulan" jelas rembulan

mendengar penjelasan dari rembulan bude nadia mengangguk mengerti dan sedikit tenang.namun bude nadia masih penasaran dengan anak yang bernama elang.masih belum cukup yakin kalau laki-laki yang menjadi pacar rembulan ini benar benar baik.harus di pastikan saat anak itu datang.

tok...tok...tok...

mendengar suara seseorang mengetuk pintu,rembulan menyingkirkan piring dan gelas teh nya lalu mengapai tas sekolahnya dan tak lupa tangan bude nadia.wanita itu bergegas membuka pintu dan saat membuka pintu terlihat badan tinggi kekar dan gagah berdiri di hadapan bude nadia dan rembulan.

"bude kenalin dia namanya elang,dia pacar nya rembulan" ujar rembulan

"hallo tante saya elang.pacarnya rembulan dan yang bakal nganter rembulan kesekolah" ujar elang sambil mencium tangan bude nadia

ELANG ARDANA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang