Malam ini adalah malam perayaan mereka setelah melewati masa-masa ulangan yang begitu rumit. Bahkan banyak siswa yang mengeluh karena soal soal ujian itu sedikit tidak masuk akal dan sangar rumit. Tetapi di malam ini di basecamp vagos semua anggota berkumpul. Dan ada cewek cewek juga yang ikut dan sengaja mereka undang untuk merayakan kebebasan mereka semua. Di sana ada pricil,mayesa,gisel,caca,fani,rembulan dan kania. Di sana semua para perempuan sedang berkumpul namun berbeda dengan gisel. Ia hanya sibuk memainkan ponselnya dengan ekspresi wajah yang tidak betah dengan keadaan saat ini.
Boy,gilang dan kevin yang melihat kearah cewek cewek yang sedang berkumpul hanya menatap Bingung dan penasaran. Apa yang sedang mereka bicarakan sampai Ekspres wajah mereka terlihat sangat serius.
"Kalo menurut lu berdua nih ya, mereka lagi ngomong apa coba sampe seserius itu dah?" Tanya gilang kepada kedua temannya itu.
Kevin dan boy saling menatap kebingungan. "Hemm kalo menurut gw nih ya. Cewek kan suka gibah. Kayanya mereka lagi gibahin sesuatu yang mungkin asik buat mereka bahas"
"Ah masa iya boy kek gitu. Tapi bisa jadi si cewek cewek kan emang demen nya gosip apalagi gosip mereka itu seru seru banget. Gw di kasih tau ama caca si" Jelas boy
Ucapan kevin membuat hilang tertawa terbahak-bahak "HAHAHHA YAELAH PIN. GW KIRA LO NGAPAIN AJA SAMA CACA SELAMA INI PACARAN. TERNYATA LO CUMA DENGERIN GIBAHAN DARI CACA"
"ya iya, emang salah?" Jawab kevin
Tak mau melihat kedua temannya membicarakan hal yang tidak jelas. Boy pun menarik kedua kerah baju teman nya. Boy menarik mereka berdua ke hadapan cewek cewek yang sedang asik berbincang di sana. Seketika mereka terdiam dan melirik kearah mereka bertiga dengan tajam. Kevin,Gilang dan boy hanya tersenyum nyengir tanpa rasa bersalah. Dan caca pun berdiri sambil menaruh kedua tangan nya di pinggang. Dengan tatapan curiga.
"Kalian mau ngapain Hem? Pasti kalian mau nguping pembicaraan kita kan! Hayo ngaku aja lah!!!" Ujar caca geram
Mereka bertiga pun secara bebarengan menggelengkan kepala dengan kompak. Caca yang melihat hal itu membuat nya mengerutkan aslinya dan memutar bola matanya malas. Sampai akhirnya caca pun menarik kevin untuk menjauh. Boy dan gilang hanya menatap kebingungan lalu menjauh dari para cewek cewek tersebut tetapi. Tangan gilang di tahan oleh kania. Gilang pun bingung harus mengatakan hal apa kepada wanita itu. Tanpa banyak bicara kania pun membawa Gilang menjauh juga sama seperti apa yang di lakukan caca kepada kevin. Dan di sana sisa boy,rembulan,fani,mayesa,pricil dan gisel di sana.
"Ekhem ekhem gw saranin ya buat boy sama mayesa nih. Mending kalian jujur satu sama lain tentang perasaan kalian. Kalo kalian kebanyakan diem diem kaya gini dan terus menghindar,kapan masalah nya mau selsai hem?" Ujar rembulan berusah mencairkan suasa yang tadinya menjadi canggung
Ucapan rembulan membuat boy dan mayesa saling melempar tatapan. Di sana juga rembulan mulai bertindak dan bangkit dari duduk nya. Rembulan meraih tangan Gilang dan mayesa untuk di satukan, mereka pun menatap kearah rembulan yang berada di tengah tengah mereka berdua. Di sana rembulan pun mulai membawa kedua orang itu untuk lebih mendekati keramaian, di depan anak anak vagos rembulan melepas tautan tangan nya dan tersenyum menatap mereka berdua.
"Usahain ngomong jujur ke semua orang gimana perasaan lu boy buat mayesa. dan begitu pun juga buat mayesa. Gw juga yakin urusan hati kalian kali ini lagi gak baik baik aja. Kalian butuh kejujuran dari masing masing" Jelas rembulan kepada kedua pasangan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG ARDANA [COMPLETE]
Teen Fiction"bisa bisanya lu berantem di kantin!!" ucap rembulan dengan suara menantang sang ketua vagos pun tersenyum miring menatap wanita yang lebih pendek darinya itu,ELANG ARDANA ya dia adalah ketua vagos yang cukup terkenal di sma putra jaya,bahkan siswa...