Bagian 39 |Tidak Untuk Diremehkan|

521 43 0
                                    

Hari ini ulangan hari ke 2 di sma putra jaya.seperti biasa semua siswa sudah berkumpul di ruang komputer.terutama siswa yang mendapatkan sesi pertama.mereka benar benar sudah menyiapkan mental terlebih dahulu dari rumah.di sma putra jaya memiliki lima ruang komputer.di sana setiap kelas nya terdapat 38 komputer yang bisa mereka jangkau untuk mengerjakan ulangan.peraturan di SMA putra jaya cukup ketat,saat masuk kedalam ruang komputer tidak ada siswa yang boleh membawa tas atau botol minum kedalam ruang komputer.bahkan sebelum masuk kedalam ruang komputer semua guru berdiri di setiap ruangan nya untuk memerikasa seragam mereka takut ada yang membawa contekan.dan ada kecurangan.

Rembulan salsabila.karena wanita itu banyak menuai prestasi di sma putra jaya.wanita itu dapat giliran sesi pertama karena prestasi nya semua guru senang dengan kehadiran rembulan.ya walaupun terkadang rembulan juga sering di jelekkan dan di ejek oleh teman temannya karena keluarga nya yang hancur,ayah nya yang tertangkap karena tuduhan korupsi dan ibu nya yang menikah kembali dengan seseorang yang lebih kaya.menurut rembulan semua yang di ucapkan anak anak di sekolah itu benar makan dari itu rembulan tidak ambil pusing dengan semua ucapan anak anak di sekolah.mereka hanya iri dengan apa yang di miliki oleh rembulan saat ini.

Wanita cantik itu segera memasuki ruang komputer bersama anak anak berprestasi lainnya.rembulan cukup akrab dengan anak-anak yang menuai prestasi di sekolah dari situ lah rembulan tidak terlalu merasa kesepian karena ada yang masih mau mengajak nya berbicara.

"Lan kalo menurut kamu ya.Kira-kira di sini ada yang masih kepikiran buat bawa Contekan gak si??" Tanya tamara dengan tatapan curiga menatap ke seisi kelas

Rembulan hanya menggeleng pelan dan tersenyum "ya ampun tamara mana mungkin juga mereka bawa contekan.emang mereka mau di usir dari sekolah ini dengan cara gak terhormat"

"Ya iya si tapi harus waspada juga gak si lan.takut nya kan ada gitu" Kata tamara

"Shutt udah gausah di pikirin.siapa pun yang mau nyontek di kelas ini itu urusan mereka lah.dosa juga yang nanggung mereka toh ya.kalo mereka mau nyontek juga cara nya gimana.kan susah juga tamara" Jawab rembulan dengan santai

Tamara pun menengok kearah kanan dan kiri berusaha melihat situasinya aman atau tidak "jujur aja ya aku tuh curiga sama anak yang paling belakang dan duduk di pojok.dari tadi dia nunduk ke bawah kolong meja terus.aku yakin dia bawa buku atau HP masuk kedalem ruang komputer ini"

"Baik anak anak selama pagi semuanya,hm apa kalian sudah siap untuk mengikuti ujian hari kedua ini???" Ucap guru pengawas dengan lembut

Semua siswa menjawab dengan serentak dan keras "kami semua sudah siap pak untuk mengikuti ulangan kedua"

Guru pengawas itu mulai duduk di bangku nya yang sudah di siapkan.di sana ia mulai duduk dan menatap dengan teliti salah satu anak.kalo semisal pengawas tersebut merasa ada salah stau siswa yang curang mungkin siswa itu akan di diskualifikasi dan tidak lulu dari SMA Tersebut.

"Lan tamara saranin kamu harus hati hati yah.jangan sampe ada yang nyontek jawaban kamu loh" Bisik tamara dengan pelan dan penuh waspada

Rembulan hanya menggeleng santai "iya kamu tenang aja tamara.jangan terlalu khawatir juga kaya gitu kali.ulangan udah mau di mulai mending kamu fokus aja.gausah mikir yang aneh aneh"

"Baik karena bapak tidak melihat sedikit kecurigaan setiap siswa di kelas ini.maka dari itu kalian bisa memuai ulangan nya dengan jujur ya!" Tekan guru pengawas itu

Semua siswa mulai mengerjakan soal yang sudah tersedia di komputer sekolah tersebut.karena mereka semua yakin kalau di kelas tersebut tidak akan ada satu siswa pun yang akan menyontek atau berbuat curang.mereka pun segera mengerjakan ulangan tersebut tanpa kecurigaan apapun.kalau pun nanti ada yang berbuat curang mereka juga bisa langsung melapor kepada guru pengawas di kelas itu sendiri.kalau sampai hal itu terbukti guru pengawas akan mendiskualifikasi dengan adil.

ELANG ARDANA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang