Bagian 37 |He is mine|

1.7K 62 7
                                    

Sebelum benar-benar mengantarkan rembulan untuk pulang.bimo dan rembulan berhenti terlebih dahulu di tukang bakso pinggir jalan.di sana mereka memesan 2 mangkuk bakso dan juga 2 es jeruk.hampir semua kesukaan bimo dan rembulan sana,mereka memang sudah merasa cocok dari lama.namun keadaan lah yang membuat mereka berdua tidak akan pernah bisa bersatu.sekarang perasaan rembulan sangat bimbang.antara harus senang dan waswas terhdap elang.rembulan yakin laki-laki itu tidak akan tinggal diam.rembulan harus bisa mencari alasan agar laki-laki itu tidak terlalu salah paham dengannya dirinya dan bimo.

Bimo yang melihat rembulan melamun pun ia segera menghentikan aktifitas makan nya.bimo menatap rembulan lagi kali ini sedikit lebih dekat.rembulan hanya membulatkan matanya terkejut.lamunan nya terhalang karena bimo.bimo tersenyum melihat wajah kesal yang rembulan tunjukkan saat menatapnya.

"Kenapa si lan.dari tadi gw liat-liat marah marah mulu.Seneng dikit kek jalan sama gw,ini mah murung mulu" Ucap bimo kepada rembulan,dengannya nada sedikit manja

Rembulan tersenyum dan mulai menjauhkan wajahnya dari bimo "a-apaan si bim.gw tuh gapapa cuma ada sesuatu yang gw pikirin aja.intinya sesuatu itu gak boleh lu tau lah!sesuatu pokoknya!!"

"Elang ya?"

"Eh emm hem"

Bimo terdiam merenung dan kembali memakan bakso nya.begitu pun juga rembulan.keadaan nya sekarang penuh keheningan dan kecanggungan yang menimpa mereka berdua.rembulan jadi sedikit menyesal karena bersikap terlihat tidak merespon bimo dengan baik.sehingga keheningan menimpa mereka berdua.

"Hm bimo.maafin rembulan ya,kan bimo udah tau kalo rembulan pacaran sama elang.jadi kalo rembulan jalan sama bimo ada hati yang harus rembulan jaga juga bim.maaf yah" Kata rembulan dengan nada lembut dan sendu.

Bimo lagi lagi menghentikan aktifitas nya.dan laki-laki itu menatap lekat wanita yang ada di hadapan nya "gapapa lan.mungkin emang gw yang salah.gw masih berharap sama lu,padhal lu udah punya yang lain.gak seharusnya gw kaya gitu"

"Bim ini bukan salah kita berdua kok.ini salah karena kira jarang berkomunikasi serius tentang hubungan kita berdua.dan kita juga lebih suka mencintai dalam diam sampai akhirnya satu sama lain merasa kehilangan.coba aja dulu kita bisa saling jujur dan berani ungkapin perasaan kita masing masing.coba aja kamu gak keduluan sama elang.bisa aja kita pacaran sampe sekarang.di sini itu bukan yang deket duluan,melainkan siapa yang berhasil mendapatkannya.seseorang pasti punya keberanian masing masing buat ungkapin perasaan sama orang yang dia suka.cuma kadang kita merasa gak percaya diri dan mulai mundur perlahan daripada tersakiti dahulu" Jelas rembulan dengan tenang

Bimo terdiam dan merunduk "maafin gw lan.karena gw gak punya keberanian buat ungkapin perasaan ini sama lu.sampe akhirnya lu udah merasa capek dan menerima orang lain"

"Hm kehilangan seseorang itu emang sulit bim.gak gampang lupain nya,dan pasti ada rasa menyesal di diri masing-masing dari kita" Kata rembulan lagi

Saat mereka berdua sedang berbicara serius.seketika ada seseorang menarik kerah baju seragam milik Bimo,rembulan pun segera bangkit dari duduk nya dan terkejut melihat hal yang tiba-tiba saja terjadi.seseorang yang menarik kerah baju Bimo adalah Elang.ekspresi wajah elang kali ini terlihat sekali benar-benar di penuhi amarah.rembulan berusaha merelai mereka berdua.namun elang terlalu kuat menggengam kerah baju milik bimo,sampai sampai membuat rembulan kelelahan untuk merelai mereka berdua.

"Kalian bisa agak si gausah ribut di sini? Kalian bisa berhenti ribut dulu gak si!kan bisa di omongin baik baik!!" Ucap rembulan dengan nada bergetar bercampur ketakutan

Nada bicara rembulan membuat elang melepaskan kerah baju bimo "kalo lu cemburu sama gisel gak kaya gini lan cara nya.gw tau kalo yang gw lakuin tadi itu salah,tapi bisa gak si lu jaga perasaan gw lan!"

ELANG ARDANA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang