Mengendarai mobil di tengah jalanan yang penuh bebatuan membuat pikiranku mulai tertutupi oleh emosiku sendiri. Aku berkali-kali mengetuk-ngetuk stir sambil berusaha menjalankan mobil dengan hati-hati.
"Aishhh, lingkungan apa ini? Apa mereka tidak bisa membuat jalanan dengan benar?"
Ponselku yang berbunyi ku abaikan untuk tetap fokus ke jalanan yang seperti tidak ada ujungnya ini.
"Sial!" Aku tidak sengaja mengarahkan mobil ke tempat genangan air dan memuncratkannya ke pinggir jalan yang sepi.
Hari sudah hampir gelap, namun tempat tujuanku belum juga ku capai sejak satu jam yang lalu.
Setelah mencoba untuk menahan emosi dan menambah kesabaranku, akhirnya jalanan mulus ku dapati sekarang. Ponselku kembali berbunyi tanda seseorang melakukan panggilan. Tanganku meraba ke sebelah, namun tidak ada benda itu di sana. Aku sedikit melirik ke bawah dan ternyata ponselku terjatuh di dekat kakiku yang sedang menginjak gas sekarang. Aku berusaha untuk meraihnya namun aku menghentikan niatku saat mendengar suara dari atas mobil lalu terlihat sebuah bola menggelinding ke bagian depan lalu tidak sengaja terinjak ban sampai memecahkannya. Aku langsung meminggirkan mobil untuk memeriksa asal suara pecahan tadi.
"Syukurlah..." Aku menghela nafas lega karena suara itu berasal dari sebuah bola yang sudah kempis, bukan dari ban mobil yang sempat melewati jalanan rusak tadi.
"Ahjussi.." Aku menengok dan mendapati seorang anak laki-laki yang cukup gemuk sedang berlari ke arahku.
"Bolaku....."
Ekspresi kecewanya tampak saat mendapati bola kempis masih terinjak oleh ban mobilku.
“Ahjussi, kembalikan bola ku yang kau rusak itu"
Aku merusaknya? Jelas sekali kalau dia yang menendang bola itu ke arah jalanan tadi.
"Kau hampir merusak mobilku lebih dulu. Kalau saja bola tadi mengenai kaca spion dan memecahkannya, aku akan menyuruhmu untuk membayarnya"
"Ahjussi, bolaku pecah karena terlindas oleh ban mobilmu. Sekarang aku meminta gantinya padamu"
Anak ini.. Apa dia tidak mengerti kalimat dariku? Aku tidak bisa berargumentasi melawan anak ini lebih lama lagi. Aku harus tiba di tempat tujuan sebelum langit gelap. Aku sangat malas untuk berkendara di malam hari karena terbatasnya penglihatanku. Saat sudah membuka pintu mobil, anak ini memegang lenganku dan sontak aku langsung melepasnya namun keseimbangan anak itu sepertinya sedang tidak baik sampai membuatnya jatuh terduduk.
"Jonghyun'ah......" Seorang wanita terlihat berlari ke arahku.
"Eomma...."
Eomma? Apa dia Ibu dari anak ini?
"Apa yang kau lakukan pada anakku? Kenapa kau mendorongnya seperti itu?" Wanita ini sudah berdiri tidak jauh di depanku. Anak tadi tampak menempel pada sang Ibu lalu mengalihkan pandangannya dariku karena aku sempat memberikan tatapan padanya selama beberapa detik.
"Anakmu yang membuat perjalananku terhenti di sini"
"Mwo? Tapi kenapa kau mendorongnya dengan kasar tadi?"
Apa aku mendorongnya? Kurasa tidak.
"Eomma, bolaku dirusak oleh Ahjussi ini" Anak yang mengadu seperti ini membuat perasaan tidak suka ku muncul.
"Dengarlah, dia menendang bola ke tengah jalan yang diperuntukkan kendaraan seperti mobilku ini. Aku tidak bersalah dan kau harus menasehati anakmu untuk bersikap lebih sopan lagi saat sedang berbicara dengan orang dewasa seperti tadi"

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfiction[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...