13. Chorong

149 17 0
                                    

Kesalahan pertamaku pada Direktur adalah menceritakan kronologi kejadian dirumahnya waktu itu pada sekretarisnya. Tadinya aku beranggapan kalau kesalahan itu tidak terlalu besar. 

"Aku tahu kalau tidak suka dengan kesalahan seperti itu. Jangan memecatnya dengan cepat, Direktur. Aku tahu kalau kau masih membutuhkan kinerjanya untuk ke depannya" 

Tapi saat mendengar ucapan dari sekretarisnya itu, pikiranku pada Jonghyun mulai muncul. Apa yang akan terjadi saat aku di pecat nanti? Bagaimana bisa aku menyuruh anakku untuk pindah kembali ke Cheongju setelah dia sudah menikmati waktu sekolahnya dengan baik di sini? Dengan hanya mendengar kata pemecatan saja bisa membuat rasa takutku muncul. 

"Sanksimu adalah meminta nomor telepon penyanyi bernama Lee Changsub itu dan menyerahkannya padaku besok"

Namun sepertinya rasa takutku itu tidak sebanding dengan keterkejutan ku saat ini. Kenapa dari semua sanksi yang tidak terduga, aku harus mendapatkan hukuman yang berkaitan kembali dengan pria itu? 

"Direktur, apa kau yakin akan memberikan sanksi itu padaku?" Aku mencoba untuk mengecek pendengaranku lagi. 

"Nde. Apa kau lebih memilih untuk ku pecat hari ini juga?"

"Ti-tidak. A-aku hanya memastikan saja. Apa tidak terlalu cepat kalau memberikannya padamu besok? Aku tidak tahu kemana harus menemuinya"

"Kebetulan sekali nanti siang aku mempunyai pertemuan dengan beberapa petinggi agensinya. Kau bisa mengantarku ke sana dan berbicara langsung dengannya"

"Ta-tapi, bagaimana kalau dia mempunyai jadwal lain dan sedang tidak berada di agensinya?"

Pria ini tampak berpikir sejenak karena dia tidak memberikan jawabannya selama beberapa detik. 
"Kau merupakan teman lamanya, jadi dia pasti ingin menemuimu"

"Nde?"

"Kau bisa menggali informasinya dari karyawan di agensinya nanti"

"A-apa kau bisa memberitahukanku alasannya? Kenapa kau menginginkan nomor telepon pribadinya sementara kau bisa menghubunginya lewat agensi?"

"Kontrak kerjanya di sana akan segera habis. Aku hanya ingin memberikan rekomendasi agensi lain secara pribadi padanya. Aku mengenal agensi yang lebih bagus dan sudah menjalin kerja sama denganku lebih lama dari agensinya yang sekarang"

Dia mempunyai alasan yang sangat bagus. Tapi kenapa dia harus melibatkanku seperti ini? 

"Aku harus mulai bekerja sekarang. Kau sudah membuang waktu 15 menit yang berharga"

Aku membungkukkan badan sebelum kembali ke tempat berdiriku di dekat pintu masuk. Pikiranku selalu berkutat dengan rencanaku nanti dan pembicaraan apa saja yang mungkin akan terjadi kalau dia bertemu lagi denganku. Dengan hanya memikirkannya saja bisa membuat tenagaku terasa hilang seketika saat ini. 

Ponsel Direktur berbunyi dan dia langsung menyodorkannya padaku. 

"Jawablah. Dia menelepon lagi setelah kejadian waktu itu"

Aku bisa langsung menebak siapa yang menghubunginya. Tanpa ragu aku melangkah mendekat dan mengambilnya. Dengan mengumpulkan segala keberanian, aku menjawabnya. 

"Halo?"

Tidak ada tanggapan, jadi aku pun ikut terdiam untuk menunggu respon darinya. Direktur bertanya dengan isyarat kedua matanya. Aku pun memberi tanda tunggu dengan tanganku. 

"Aku akan mengakhirinya sekarang"

"Park Chorong" Orang di ujung telepon membuka suaranya. 
"Katakan pada Direktur untuk membuka paket yang ku kirimkan ke kantor hari ini"

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang