24. Suho

124 17 0
                                    

Sebelum masuk ke dalam pintu yang mengarah ke kolam renang dalam ruangan, aku memanggil beberapa pengawal dan pekerja yang ada di sekitar terlebih dulu. 

"Bagaimana? Apa kalian melihat ada yang mencurigakan darinya?"

"Tidak ada, Tuan Kim. Park Chorong hanya menjalani aktivitasnya seperti biasa denganmu. Dan saat kembali ke rumah, dia selalu menghabiskan waktu bersama dengan anaknya"

"Apa dari kalian tidak ada yang melihatnya sedang menggunakan ponsel?"

"Aku sempat mendengarnya sedang menelepon seseorang dan sepertinya dia berbicara dengan Guru sekolah anaknya karena dia mengucapkan kata Seonsaengnim beberapa kali"

"Apa tidak ada hal mencurigakan lainnya?"

"Tidak ada, Tuan Kim. Tapi sepertinya kami harus mencurigaimu mengenai sesuatu"

"Mwo?"

"Kau tidak pernah tersenyum ataupun bersikap sangat baik pada pekerja di sini sebelumnya"

"Apa maksudmu?"

Pekerja pria ini melakukan kontak mata terlebih dulu dengan rekan di sebelahnya sebelum melihat lagi ke arahku. 

"A-aku hanya sedang membicarakan tentang kepedulianmu pada pengawal yang bernama Park Chorong itu"

"Kenapa kalian harus mencurigaiku untuk hal itu?"

"Sepertinya kau mulai melupakan mendiang Irene dan menemukan wanita lain, Tuan Kim"

Dia sepertinya salah satu dari pekerja lamaku karena dia tahu nama dari kekasihku. 

"Ma-maafkan aku kalau aku berbicara terlalu lancang seperti ini, Tuan Kim"

Sebenarnya bukan hanya dia saja yang menilai sikap berlebihanku pada wanita itu. Bahkan wanita itu sendiri juga sepertinya tidak merasa nyaman dengan sikapku selama ini padanya. Aku melakukannya bukan karena perasaanku yang sudah beralih, namun hanya untuk keselamatannya saja yang sudah terlibat dalam kasus yang belum terselesaikan di hidupku. 

"Apa kami perlu mengawasi Park Chorong lagi untuk ke depannya, Tuan Kim?" Pertanyaan pekerja lain membuyarkan lamunanku. 

"Tidak. Tugas kalian sudah berakhir untuk hal itu. Jangan lupa untuk memindahkan peralatan berkebun besok ke dalam kamar kosong yang ku bicarakan tadi pagi"

"Nde, Tuan Kim"

Aku pun membuka pintu besi dan masuk ke sana. Suasana kolam renang ini selalu sepi karena hanya aku yang menggunakannya di malam hari. 

Jadi laporan mereka sudah membuktikan kecurigaanku pada wanita itu adalah salah. Aku sengaja menyuruh mereka untuk mengawasinya selama beberapa hari ini karena selalu teringat dengan ucapan dari Kyuhyun hyung waktu itu. Pengawal pribadiku hanya menjalani pekerjaannya denganku dan tidak berhubungan sama sekali dengan pelaku utama. Sebenarnya pengawasanku juga disebabkan karena rasa takutku sendiri pada pria itu yang berhasil lolos dari jeratan hukum dengan begitu mudahnya. Aku menduga kalau pelaku utama pasti membantunya dan mereka berdua kembali merencanakan aksi terornya padaku. 

Dinginnya air kolam menghentikan pemikiranku sejenak mengenai kekhawatiranku tadi. Aku mulai berenang dari ujung kolam ke ujung lainnya selama beberapa kali tanpa henti. Dengan berolahraga malam seperti ini, biasanya membuatku lebih mudah tidur nantinya. Aku juga berusaha untuk tidak terlalu memaksakan diri supaya kondisi tubuhku tetap sehat setiap harinya. 

Kakiku mulai mengambang di bawah kolam sambil membasuh beberapa kali kepala serta wajahku yang sudah basah sejak tadi. Sepinya suasana di sini bisa menyegarkan pikiranku sejenak setelah menjalani aktivitas bekerja hari ini. 

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang