Aku memutuskan untuk keluar dari kamar Direktur dan membiarkan dokter melakukan pekerjaannya. Sebenarnya aku merasa penasaran dengan hasil pemeriksaannya, tapi dengan cepat ku hilangkan perasaan itu setelah mengingat kembali percakapan tadi dengannya. Aku sama sekali tidak ingin menunjukkan kegugupanku di hadapannya, namun wajah memerahku sempat dibahasnya begitu saja. Degup jantungku seakan bergerak lebih cepat dari biasanya. Tanpa sadar, aku terus berjalan sambil memegangi kedua tanganku sendiri dengan erat.
"Chorong'ah....."
Suara panggilan seseorang membuat langkahku berhenti. Aku terkejut melihat Lee Changsub berada tidak jauh dariku. Bagaimana bisa dia masih ada di sini?
"Aku tidak akan pulang sebelum mendapatkan penjelasan darimu mengenai Jonghyun"
Aku mulai menengok ke sekitar karena terdapat beberapa pekerja yang sedang melakukan pekerjaannya di dekatku.
"Lebih baik kita berbicara di luar" Aku berjalan lebih dulu dan dia mengikutiku.
"Penjelasan apa lagi yang ingin kau dengar dariku?" Saat sudah berada di depan pintu masuk, aku langsung .mengajukan pertanyaan.
"Apa kau yakin kalau dia adalah anakku?"
Helaan nafasku mulai keluar.
"Nde. Apa kau ingin melakukan tes DNA untuk membuktikannya?""Ti-tidak. Aku hanya ingin memastikannya lagi darimu. Sebenarnya, aku tidak bisa tertidur dengan tenang setelah mendengar pengakuan darimu waktu itu. Jadi aku berencana untuk ikut serta membiayai pendidikannya untuk menebus rasa salahku padamu"
"Kenapa kau harus merasa bersalah, oppa?"
"Seharusnya aku tidak merasa seperti itu karena kau yang tidak memberitahuku lebih dulu mengenai kehamilanmu. Tapi aku tetap akan meminta izin darimu untuk hal itu"
"Tidak. Aku menolak"
"Mwo?"
"Aku sudah menjalani hidupku dengan tenang selama ini. Kau perlu menggunakan uang itu untuk anakmu yang akan segera lahir nanti"
"Jonghyun merupakan anak pertamaku, jadi aku berhak membiayainya juga"
"Oppa, berhentilah bersikap perduli padaku seperti ini. Kau membuatku terlihat lebih buruk sekarang. Aku hanya berharap kalau kau bisa melupakanku setelah mengetahui hal itu"
"Waeyeo? Kau sudah menyembunyikannya dariku selama lebih dari 7 tahun ini. Kalau aku tahu lebih awal, mungkin aku tidak akan mengakhiri hubunganku denganmu waktu itu"
"Aku tidak ingin mengingatnya lagi. Kenangan itu tidak akan mengubah apapun sekarang"
"Chorong'ah, berilah kesempatan bagiku untuk menebus kesalahanku itu"
Aku langsung melepaskan genggaman tangan darinya. Dia terdiam namun pandangannya beralih ke arah leherku.
"Apa kau terluka?"
Dengan cepat, aku menutupi luka bekas jahitan di sana karena tidak sempat menggunakan plester tadi.
"Apa yang terjadi padamu?"
"Pu-pulanglah. Aku sudah menyuruhmu lewat pesan teks tadi. Keadaan Direktur masih belum membaik. Kau bisa menemuinya saat dia sudah kembali bekerja nanti"
"Chorong'ah......"
Aku mengabaikan panggilannya untuk segera masuk ke dalam rumah. Saat ingin menuju ke kamar, aku melihat dokter tadi baru saja keluar dari salah satu pintu bersama dengan seorang pengawal.
"Apa kau yang bernama Park Chorong?" Dokter pria itu bertanya.
"Nde"
"Kau bisa mengambil obat untuk pasien di Rumah Sakit" Dia memberikan sebuah kertas bertuliskan nama-nama obat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfiction[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...