Mungkin aku memang sudah di takdirkan untuk menjalani pekerjaan sebagai pengawal sebelum aku dilahirkan. Kecurigaan serta memori ingatanku yang bagus, membuatku bisa dengan mudah mengetahui wajah-wajah pelaku kejahatan seperti yang terjadi sekarang ini. Pria yang ku tanyakan tadi mengenai identitas beberapa pria lainnya tampak tidak berkutik saat Direktur perusahaan ini mulai mewawancarainya terkait kegiatan yang dilakukannya setelah selesai rapat tadi pagi. Kekasihku sempat memberikan keterangan kalau dia memang tidak ikut masuk ke ruang rapat karena dia sudah mengandalkan kinerja sekretarisnya jadi tidak tahu siapa saja yang hadir di sana.
"Jujurlah padaku, Tuan Jung. Apa kau pernah masuk ke dalam ruanganku ini secara diam-diam sebelumnya?" Dia kembali menginterogasinya setelah menyuruh beberapa rekan bisnisnya yang lain untuk meninggalkan ruangan beberapa menit yang lalu.
"Kau tidak bisa menuduhku seperti itu, Direktur Kim. Aku tidak pernah datang ke sini kemarin atau hari-hari sebelumnya"
"Lalu, bagaimana kau akan menjelaskan pengakuan dari pengawalku tadi mengenai tindakan pencurian para karyawan mu itu?"
"Dia mungkin salah melihat karena banyak dari karyawanmu juga yang mengenakan pakaian formal seperti itu hari ini"
Direktur mulai terdiam. Mungkin pernyataannya ada benarnya juga. Aku hanya melihat jalur keluar-masuk para pelaku itu dari rekaman kamera pengawas tanpa bisa menyamakan beberapa wajah yang sudah ku lihat di lantai tiga tadi. Lagipula rekaman itu juga menunjukkan wajah yang buram karena letak kamera yang dipasang di dekat langit-langit.
"Dia tidak mungkin salah. Kau harus mengakui perbuatanmu, Tuan Jung. Brankas yang para karyawan mu bawa tadi berisi dokumen penting kerja samaku dengan rekan lainnya" Namun Direktur kembali membuka suaranya untuk membelaku.
"Kalau pun aku melakukannya, apa keuntungan yang bisa ku dapat dari itu, Direktur Kim?"
"Aku tidak tahu. Kau berusia lebih tua dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak dariku di dunia bisnis. Mungkin kau akan berusaha memanipulasi dokumen itu supaya perusahaanku mengalami kerugian yang besar nantinya"
"Kau berbicara hal yang tidak masuk akal. Kalau kau tidak percaya, aku akan menyuruh para karyawanku untuk datang ke sini lagi dan berbicara langsung denganmu" Pria itu mulai mengeluarkan gawainya dari dalam kantung jas dan terlihat mengutak-atiknya.
Tiba-tiba saja lampu di ruangan ini berkedip-kedip sendiri beberapa kali lalu lantai yang ku pijak terasa bergetar. Dan hal yang tidak pernah terduga pun datang hari ini. Suara ledakan kencang terdengar disertai getaran seluruh ruangan yang lebih kuat lagi dari sebelumnya.
"Bom yang ku pasang di lantai tiga ternyata aktif dengan baik. Aku harus memberikan bayaran yang tinggi pada mereka nanti"
Aku yang sedang sibuk memperhatikan sekitar dinding, dikejutkan lagi oleh pernyataan pria tamu ini. Dia berbicara dengan pelan namun aku bisa mendengarnya. Sekarang dia sedang menempelkan ponselnya di telinga.
"Jemput aku sekarang" Hanya itu ucapannya sebelum menaruh ponselnya di atas meja dan beranjak dari tempat duduknya.
"Bom lain di area basement juga akan meledak dalam waktu beberapa menit lagi dan gedung ini akan runtuh dengan sendirinya. Bekerja sama lah denganku dan kau bisa keluar dari sini dengan selamat, Direktur Kim"
Pria yang merupakan kekasihku itu juga ikut berdiri.
"Sejak kapan kau mempunyai rencana untuk mengkhianatiku seperti ini?""Sejak Tuan Youngjae tertangkap dan dijatuhi hukuman penjara. Bukan hanya dia saja yang ikut terlibat membangun perusahaan ini dengan Ayahmu, Direktur Kim. Kau harus tahu mengenai sifat buruk Ayahmu itu dalam menghasut banyak orang tanpa memberikan keuntungan sama sekali kepada mereka"

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfic[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...