11. Chorong

153 19 0
                                        

Pertemuan tidak terduga seperti ini seharusnya bisa ku prediksi lebih awal saat mengingat kembali kalau Direktur menjalin kerja sama dengan orang-orang terkenal yang biasa muncul di televisi. Aku merasa seperti orang bodoh saat mengagumi betapa luasnya studio dalam ruangan yang sudah ku masuki beberapa menit yang lalu ini. Aku bahkan harus mengabaikan botol minuman kaleng yang sempat ku jatuhkan tadi karena merasa terkejut dengan melihat sosok itu yang sudah melihat kehadiranku di sana. Kenapa dari sekian banyaknya artis dan penyanyi, harus pria ini yang muncul di hadapanku? 

"Kau........Park Chorong, benar kan?"

Dia masih mengenaliku setelah 7 tahun lebih tidak bertemu. Meskipun aku sempat menyanggah ucapannya, tapi akhirnya aku tidak bisa menutupinya lagi sekarang. 

"Sudah lama sekali kita tidak bertatap muka seperti ini lagi, Park Chorong"

Ucapannya membuat semua kenangan bersamanya melintas begitu saja di pikiranku. 

"Pakaian apa yang kau kenakan ini? Rupanya kau mengalami perubahan selera dalam berpakaian sekarang"

Dia masih ingat dengan ketidaksukaanku pada warna-warna cerah. Apa yang harus ku katakan padanya dalam situasi seperti ini? 

"Apa kau yang membawa minuman ini tadi?" Suara orang lain membuyarkan lamunanku. 

"N-nde, Direktur. Maaf karena aku sempat menjatuhkan nya tadi"

"Direktur? Apa dia bekerja padamu, Tuan Kim?" Pria penyanyi ini bertanya. 

"Nde, dia pengawal pribadiku"

"Pengawal? Chorong'ah, bagaimana bisa kau berakhir dengan memilki pekerjaan itu? Apa yang terjadi padamu selama ini?"

Cara bicaranya yang terdengar mengejek itu membuat rasa kesalku padanya mulai muncul. 

"Apa kau mengenalnya?" Direktur kembali membuka suara. 

"Nde.."

"Tidak.."

Kami berdua memberikan jawaban berbeda dalam waktu yang bersamaan. Aku sudah melakukan hal bodoh lain hari ini. 

"Chorong'ah, bagaimana bisa kau mengatakan tidak padanya?"

Aku menghindari pertanyaan itu dengan selalu mengalihkan pandangan ke arah lain. 

"Lee Changsub'ssi..." Dari kejauhan, tampak seorang wanita memanggil namanya. 

"Aku harus bersiap-siap sekarang. Senang rasanya bisa bertemu denganmu lagi, Chorong'ah" 

Aku melihatnya pergi tanpa menanggapi apapun. Dia sudah menjadi penyanyi terkenal seperti impiannya dulu. Aku tidak akan pernah menyentuh kehidupannya lagi setelah yang dia lakukan padaku waktu itu. Aku bahkan tidak merasa senang sama sekali saat bertemu dengannya lagi seperti ini. Mungkin itu merupakan hal bagus untukku. Saat aku menoleh ke arah lain, aku terkejut mendapati pandangan Direktur yang sedang mengarahku. 

"Kita harus segera pergi dari sini"

"N-nde?"

"Kunjunganku sudah selesai. Saatnya aku kembali ke kantorku"

"Nde..." Aku membiarkan pria itu berjalan lebih dulu sementara aku menyusulnya. 

Kami berdua sudah berada di dalam mobil dengan posisiku sebagai pengemudi kembali. Selama mengendarai mobil itu, entah kenapa pikiranku tidak bisa terlepas dari pertemuanku dengan pria tadi. Aku pun tanpa sadar selalu menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan hal itu dari pikiranku saat ini. 

"Ada rapat yang harus ku hadiri di luar kantor siang ini"

Aku sontak melihat ke arah kaca spion saat mendengar pria di belakangku berbicara. 

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang