12. Suho

134 19 2
                                    

Di tengah malam aku kembali terbangun dengan sendirinya. Padahal aku sudah merasa lelah dengan aktivitas beberapa hari ini yang selalu menyelesaikan pekerjaan lebih lama dari biasanya. Setelah kejadian penyusup yang datang waktu itu, aku memang selalu mengalami kesulitan tidur dan bahkan harus selalu terjaga sampai pagi hari. Aku sangat ingin mengakhiri semuanya dengan cepat dan mengetahui pelaku yang sebenarnya supaya kehidupanku bisa berjalan seperti biasa kembali. Namun laporan dari kepolisian lagi-lagi membuatku kecewa. Aku benar-benar tidak bisa mengharapkan kinerja lambat mereka lagi kalau sampai satu bulan, mereka tidak bisa mengungkap pelaku utama yang meresahkanku selama ini. 

"Apa yang harus ku lakukan sekarang?"

Aku sudah terduduk dari posisi berbaring tadi. Suara detak jam dinding terdengar di kedua telingaku. Suasana sepi di sana sama sekali tidak membuat rasa kantukku muncul kembali. Selama beberapa menit, posisiku hanya terdiam sambil memperhatikan sekeliling kamarku sendiri. Mungkin aku akan berolahraga kembali seperti malam-malam sebelumnya. 

Setelah mengganti pakaian tidur dengan pakaian santai, aku beranjak keluar kamar dan mendapati suasana yang lebih sepi sekarang saat berjalan menyusuri beberapa ruangan di sekelilingku. Hanya terlihat beberapa pengawal yang sudah sering melihatku pergi ke ruangan olahraga di belakang rumah. Mereka sedikit membungkukkan badan padaku saat aku melewatinya. 

"Tuan Kim, kau tidak bisa tertidur lagi malam ini?" Seorang pengawal pria yang berjaga di depan ruangan olahraga menyapaku. 

"Nde" Aku hanya menanggapinya dengan singkat. 

"Bisakah kita berbicara sebentar, Tuan Kim?" Tidak biasanya dia meminta waktuku seperti ini. Aku memberi isyarat padanya untuk ikut masuk ke dalam karena hawa dingin di luar. 

"Bicaralah"

"I-ini mengenai gajiku bulan ini. Apa kau bisa memberikannya padaku lebih awal, Tuan Kim?"

"Siapa namamu?"

"Lee Min Ki. Aku mempunyai keperluan mendadak minggu ini"

"Keperluan apa yang kau maksud itu?"

"A-aku harus mengirimkan uang kepada kedua orangtuaku karena rumah mereka memerlukan perbaikan secepatnya"

"Dimana tempat tinggalmu?"

"Cheongju"

"Arasseo. Aku akan memberitahukan pihak bank untuk mengirimkan gajimu besok siang"

"Terima kasih banyak, Tuan Kim" Dia beberapa kali membungkukkan badannya padaku. 

"Kalau begitu, tinggalkan aku sekarang"

"Nde..." Wajahnya tampak lebih ceria sekarang. Dia pun keluar dari sana sesuai dengan perintahku tadi. 

Banyaknya peralatan olahraga di sini membuatku tidak perlu pergi ke gym untuk keperluan kesehatanku. Awalnya aku sempat rutin pergi ke sana dengan didampingi oleh seorang trainer. Namun aku memutuskan untuk membeli peralatan sendiri karena rasa tidak nyamanku dengan banyaknya pria dan wanita yang tidak ku kenal, selalu berusaha mendekatiku di sana. Ini lah kenapa aku lebih suka menghabiskan waktu sendiri.

Treadmill merupakan alat pertama yang ku pakai malam ini. Aku sempat melakukan pemanasan sebentar supaya otot kedua kakiku tidak terlalu kaku saat digunakan untuk berlari. 15 menit berlalu dan keringatku mulai kurasakan keluar dari sela-sela kulit kepala. 15 menit setelahnya, wajahku mulai terasa panas dan membuatku harus menurunkan kecepatan alat itu sekarang. 

Saat sedang mengelap keringat dengan handuk kecil di dekatku, tiba-tiba terdengar sesuatu di dalam sana. Aku pun mematikan mesin untuk bisa mendengarnya lebih jelas lagi. Suara itu berasal dari ujung ruangan yang dekat dengan peralatan angkat beban. Apa ada seseorang selain aku di sana? Aku memilih untuk segera keluar dan menyuruh pengawal tadi untuk mengeceknya. 

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang