34. Suho

121 18 0
                                    

Setelah insiden pemukulan yang menyebabkanku pingsan, aku tidak tahu kemana tempat kedua pria itu membawaku. Yang jelas, aku sempat tersadar sebentar dan merasakan sekitarku gelap dengan kedua tanganku yang terikat oleh sesuatu. Posisiku seperti sedang berada di dalam sebuah mobil karena aroma dalam kendaraan dan juga laju nya yang sedikit goyah akibat melewati jalanan yang tidak rata. Setelahnya aku kembali tertidur dan mulai terbangun lagi di dalam ruangan luas seperti gudang yang kosong. 

"Kau membuat semua ini menjadi lebih rumit"

Suara seseorang membuatku menoleh. Dari arah samping terlihat beberapa orang pria yang sedang berkumpul membelakangiku. 

"Aku tidak ingin bertindak sampai sejauh ini pada awalnya" Suara pria lain terdengar. 

"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku tidak tahu. Mungkin mengakhiri semuanya tanpa meninggalkan jejak dan membuat perusahaan itu jatuh padamu, Abeoji"

Abeoji? Suara itu..... Aku kembali menoleh ke depan karena rasa sakit di perutku saat ini. Aku tidak tahu seberapa keras pukulan yang ku dapat sampai membuat kepalaku tertunduk seperti ini. Kedua tanganku terikat oleh belakang kursi yang ku duduki sekarang. Dimana aku sebenarnya? 

"Kau sudah tersadar?"

Suara pria itu mulai mendekat diiringi dengan suara langkah sepatunya. Aku menengok sebentar dan melihat sosok pria tinggi sedang berjalan ke arahku. 

"Suho'ah, bagaimana keadaanmu?"

Pandanganku mengikuti langkahnya yang mengarah ke hadapanku. Dia sedikit menunduk untuk melihat wajahku lebih jelas lagi.

"Apa kau tidak mengenaliku?"

"Cho Kyuhyun" Aku mulai membuka suara. 

"Benar. Kau memiliki pendengaran yang bagus" Dia sedikit mengusap kepalaku namun aku memalingkannya dengan cepat karena merasa terganggu. 

"Dimana aku sekarang? Apa yang kau lakukan padaku?"

"Tenanglah. Aku hanya ingin berbicara denganmu" Dia seperti memberi isyarat dan datanglah seorang lelaki paruh baya yang bisa ku tebak adalah Ayahnya. 

"Suho'ah, dimana kau menyimpan berkas-berkas peninggalan Ayahmu?" Sekarang giliran pria tua ini yang berbicara padaku. 

"Mwo?"

"Berkas-berkas yang berisi pembagian sahamnya denganku. Apa dia tidak pernah membahasnya saat masih hidup dulu?"

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, Paman Yongjae"

"Benar, kau pasti tidak tahu. Bahkan di saat aku bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya pun, dia tidak berani membahasnya lagi"

"Nde?"

"Ayahmu sudah berjanji untuk membagi keuntungan perusahaan denganku, tapi dia malah menikmati kehidupan mewahnya sendiri. Hal itu yang membuatku harus mengatur insiden kecelakaan pada kedua orangtuamu"

Pernyataan apa yang di katakannya ini? Apa dia sedang mengakui perbuatannya sendiri sekarang? Apa dia yang merupakan pelaku utama yang ku cari selama ini? 

"Abeoji, dia pasti merasa bingung dengan ucapanmu itu. Kita harus menjelaskan padanya secara perlahan" Anaknya mulai membuka suara lagi. 

"Kita tidak punya cukup waktu. Wanita itu sudah mengetahui semuanya dan kita harus menemukan keberadaannya"

"Nde. Dia juga yang membuatku harus bertindak sampai sejauh ini" Pria yang bernama Kyuhyun itu menunjukkan sebuah kertas kecil yang terlipat asal di salah satu tangannya. 

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang