Aku sangat membenci pakaian dengan warna cerah sejak aku kecil. Mungkin hal ini yang membuat banyak orang mengira kalau Ibuku salah melahirkan anak perempuan waktu itu. Sikap tomboy ku semakin terlihat saat bergabung dalam klub bela diri sejak sekolah dasar. Namun semua itu harus ku hilangkan untuk berperan sebagai seorang Ibu untuk anakku saat ini.
Dan sepertinya rasa ketidaksukaannya kembali muncul dengan mendapatkan warna seragam yang berwarna merah muda ini. Bagaimana bisa seorang pengawal mengenakan warna ini saat sedang bertugas? Terlebih karena bahannya yang licin jadi membuat cara duduk ku di mobil harus selalu ku ubah sejak melaju meninggalkan kediaman sang tuan rumah.
"Kau ikut denganku"
Aku pun turun dari mobil setelah pria bernama Kim Suho itu yang menyuruh. Aku hanya bisa mengikuti perintahnya karena memang itu lah tugasku. Setelah mengetik cepat nomor ponsel dari pria itu dari sang sopir, aku berjalan tidak jauh di belakangnya untuk menjaga jarak sambil memperhatikan sekitar.
Hawa dingin dalam ruangan gedung tinggi mulai ku rasakan. Begitu juga dengan tatapan para karyawan sekitar yang semuanya tampak mengenakan tanda pengenal yang menggantung pada leher masing-masing. Setiap penampilan serta sudut ruangan lobby sudah ku lihat dalam waktu singkat. Aku sempat melihat adanya beberapa orang yang tampak menyapa pria di depanku dengan sopan namun di abaikannya. Mungkin sikap pemimpin perusahaan semuanya selalu sama yaitu tidak gemar menyapa balik para karyawannya sendiri.
"Annyeonghaseyo, Direktur"
Sapaan seorang pria kembali tidak ditanggapinya saat kami sudah berada di dalam lift.
"Ku dengar kalau hari ini ada sekretaris baru yang mulai bekerja padamu, apa itu benar?"
"Darimana kau tahu mengenai hal itu?" Pria ini mulai membuka suaranya.
"Aku mendengarnya dari para karyawan yang lain. Bukankah wanita yang kemarin datang menemuimu merupakan kandidat yang terpilih?"
"Rumor buruk bisa menyebar dengan cepat tanpa adanya konfirmasi terlebih dulu. Siapa namamu?"
"Nde? Ja-jang Hyunsik..."
"Jang Hyunsik. Aku akan menyebut namamu pada pihak keuangan untuk mengurangi gajimu bulan ini"
"N-nde?"
Direktur ini tidak menanggapinya lagi karena pintu lift sudah terbuka lebih dulu. Aku kembali mengikutinya setelah melirik ke arah pria tadi yang tampaknya masih shock dengan ucapan dari atasannya itu. Aku bahkan tidak mengerti sama sekali alasannya sampai dia bisa melakukan hal itu secara tiba-tiba.
"Aku memerlukan pengawasanmu pada wanita itu" Ucapannya bisa di dengar olehku.
Aku pun menengok ke arah depan dan sudah terdapat seorang wanita yang sedang berdiri di dekat pintu ruangan.
"Annyeonghaseyo, Direktur Kim"
Jadi wanita ini yang menjadi sekretaris barunya? Dia terlihat tidak mencurigakan sama sekali bagiku.
"Kau berjagalah di sini"
"Nde..." Aku sedikit membungkukkan badan dan membiarkannya untuk masuk ke dalam ruangan itu. Wanita ini pun mengikutinya sampai membuatku harus berada sendiri di sana sekarang.
Rupanya terdapat sebuah meja kerja yang memang dikhususkan untuk seorang sekretaris di dekatku. Apa yang terjadi dengan sekretaris sebelumnya? Kenapa aku perlu melakukan pengawasan lebih ketat pada wanita itu?
Pertanyaan seperti itu selalu datang sejak sang Direktur menjelaskan tugasku dengan singkat tadi. Aku tidak akan tahu kalau pria itu menderita penyakit aneh kalau bukan para pekerja rumah yang menceritakannya padaku semalam. Mungkin aku harus membuat tanda pengenalku sendiri supaya dia bisa mengingat namaku nantinya. Sebenarnya aku merasa kasihan padanya dengan tidak bisa mengenali wajah orang lain sejak kecil. Bahkan kedua orangtua dan kekasihnya yang sudah meninggal pun, dia tidak bisa ingat bagaimana rupanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfiction[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...