28. Suho

132 18 2
                                        

Aku tidak bisa tertidur meskipun sudah memejamkan kedua mata seperti ini. Aku sempat mendengar pintu terketuk dari luar dan suara orang berbicara. Setelahnya, aku kembali bangkit dari posisi berbaringku dan beranjak dari tempat tidur. Pintu ku buka dan hanya mendapati pengawal pria di sana. 

"Ada apa?"

"Tuan Kim...." Dia sepertinya terkejut setelah sempat melihat ke arah lain tadi. 
"Aku sudah memberikan obatnya pada Park Chorong tadi"

"Dimana dia sekarang?"

"Dia langsung beranjak keluar setelah aku memberitahu keberadaan anaknya yang tidak ku temukan di sekolahnya"

"Mwo?"

"Nona Sohee juga tidak terlihat di sana. Saksi mata menyebut kalau ada seorang pria yang membawa mereka berdua pergi dengan menggunakan mobil. Apa aku harus melapor polisi sekarang, Tuan Kim?"

Kejadian seperti ini seharusnya bisa ku prediksi sejak pria itu hampir mengelabui pengawal pribadiku tadi. Aku tidak menanggapi pertanyaannya dan langsung berjalan perlahan ke arah pintu utama rumah. Rasa sakit di kepala ku abaikan saat mendengar isak tangis dari seseorang tidak jauh di depanku. 

"Eomma, kenapa kau menangis?"

Anak itu... Dia sudah kembali. Syukurlah Sohee juga ada di sebelahnya. Tapi apa yang terjadi pada wanita itu? 

"Chorong'ah, ada apa?" Kehadiran seorang pria lain di dekatnya membuat langkahku semakin cepat untuk mendekat. 

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku langsung pada pria bertopi yang tidak ku ketahui identitasnya ini. 

"Annyeonghaseyo, Direktur Kim. Aku datang untuk mengantar pulang kedua anak ini tadi"

Suaranya.... Aku mulai mengenalinya sekarang. 
"Kenapa kau yang membawa pulang mereka?"

"Nde? Tadinya aku hanya ingin mengobrol berdua saja dengan anak lelaki ini"

Dugaanku tidak mungkin salah mengenai namanya. Kemudian kedua mataku melihat ke arah wanita ini yang sibuk mengelap air matanya sendiri sambil memegang bungkusan obat. Bahkan anaknya juga ikut menenangkannya dengan memeluk pinggangnya dengan erat. 

"Apa kau tidak mempunyai sopan santun, Lee Changsub'ssi?"

"Nde?"

"Kau pernah datang ke kantorku tanpa pemberitahuan sebelumnya, lalu sekarang kau mengantar pulang anak orang lain tanpa di minta seperti ini"

"Aku hanya berusaha untuk berbuat baik, Direktur Kim. Lagipula Jonghyun bukan anak orang lain. Dia adalah anak kandung ku"

Pernyataan yang keluar darinya sangat tidak ku harapkan sekarang. Dia mulai berani mengakui hal itu tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Anak lelaki itu melepaskan pelukannya pada sang Ibu lalu menatap pria ini dalam diam. 

"Aku hanya melakukan tugasku sebagai seorang Ayah"

Kalimatnya membut isak tangis wanita ini berhenti. Dia mulai menurunkan kedua tangannya dan memegangi tangan anaknya. 

"Jonghyun'ah, masuklah lebih dulu ke dalam" Dia berbicara dengan suara pelan. 

"Eo-eomma, kenapa Ahjussi ini berbicara sambil melihat ke arahku? Apa dia benar-benar........"

"Masuklah dan ganti pakaianmu ini"

Sepertinya anaknya tidak mau menurut. Aku pun berkomunikasi dengan Sohee yang sudah berada di sebelahku sejak tadi untuk mengajak anak itu masuk ke dalam kamarnya. Dengan cepat, Sohee menarik tangannya dan mereka berdua menuju ke bagian dalam rumah. Aku bisa melihat ekspresi terkejut serta bingung dari anak lelaki itu saat melewatiku. 

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang