41. Chorong

152 20 0
                                        

Ku pikir kedatanganku hari ini ke Seoul merupakan hal yang sia-sia tapi ternyata tidak. Tadinya aku sempat ragu untuk menyatakan perasaanku pada pria itu setelah pengakuan dari sekretaris barunya yang bernama Park Yoojung itu. Bahkan dia dengan berani menunjukkan sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya. Namun pria pemilik rumah ini dengan cepat membantah pemikiranku yang sempat merasa kecewa dengan hal itu tadi. 

"Apa kau ingin bekerja lagi denganku, Park Chorong?"

Dan dia langsung mengungkapkan kesimpulannya sendiri setelah pandangannya sempat melihat ke arah tas yang ku bawa. Aku sebenarnya ingin membantahnya, namun tidak ada salahnya meminta pekerjaan lagi dengannya karena dia pasti akan mengizinkanku untuk tinggal di sini. 

"Nde, Direktur Kim..."

"Tapi, bukankah kau sudah berhenti dari tempat pelatihan pengawalmu itu?"

"Nde? N-nde.... Tapi aku masih bisa bekerja sebagai pengawalmu yang baru. Apa kau merasa keberatan?"

"Tidak sama sekali. Hanya saja itu berarti kau merupakan tanggung jawab penuhku sekarang"

Ucapannya membuatku terkejut. Dia mengatakan yang sebenarnya karena tidak akan ada lagi tempat untuk penyedia jasa bagi pengawal sepertiku. Tapi entah kenapa degup jantungku terasa cepat dengan menatap wajah seriusnya sejak tadi.

"Kau bisa menggunakan kamarmu yang dulu. Tidak ada yang menempatinya lagi selama kau pergi"

"N-nde, terima kasih Direktur Kim...."

"Apa kau membawa serta anakmu ke sini?"

"Nde.."

"Apa dia akan bersekolah juga di sini nanti?"

Aku lupa dengan hal itu karena rencananya aku hanya ingin izin menginap selama dua minggu untuk menghabiskan waktu liburan Jonghyun di sini. 

"Park Chorong'ssi?"

Aku kembali melihat ke arahnya setelah melamun tadi. 

"Apa aku menanyakan pertanyaan yang salah?"

"Ti-tidak...."

"Apa ada hal lain lagi yang ingin kau sampaikan padaku?"

Aku mulai ragu untuk menyampaikan tujuan utama ku datang ke sini. Pernyataan perasaannya waktu itu, belum terjawab sama sekali olehku. 

"Eomma!" Suara kencang Jonghyun membuyarkan lamunanku. Anak itu dengan sedikit berlari langsung menuju ke arahku. 

"Eomma, Sohee terjatuh dan terluka di bagian lengannya"

"Mwo? Benarkah?"

Anak perempuan yang disebutkannya berjalan pelan dari pintu utama sambil memegang area sikunya. 

"Apa kau baik-baik saja?" Direktur langsung bertanya padanya. 

Sohee hanya menganggukkan kepalanya dengan tenang. Apa dia tidak merasakan sakit? Ada luka goresan yang ku lihat pada lengannya itu. 

"Biar ku ambilkan kotak obat terlebih dulu" Pria itu mulai berjalan meninggalkan kami. 

Aku berjongkok di depan Sohee untuk melihat seberapa parah luka yang didapatnya. 

"Apa yang terjadi? Dimana dia terjatuh?" Aku bertanya pada Jonghyun. 

"Dia berlari sangat kencang untuk menghindariku sampai salah satu kakinya masuk ke dalam sebuah lubang dan membuatnya terjatuh mengenai pinggir pot"

"Kenapa kau mengejarnya seperti itu?"

"Aku ingin mengajaknya berhenti bermain. Tapi dia selalu berlari dan membuatku harus mengejarnya"

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang