Suasana canggung ku rasakan saat pria ini mempererat pelukannya padaku. Aku harus segera melepasnya lebih dulu karena tidak ingin membuat kedua anak yang masih memperhatikan sejak tadi merasa salah paham dengan tindakannya ini.
"Ka-kapan kau tiba di sini, Direktur Kim?" Aku bertanya sambil memegang kembali tangan Jonghyun yang sempat ku lepas tadi.
"Kenapa kau meninggalkanku waktu itu?" Pria ini malah bertanya hal lain padaku.
"Nde?"
"Aku sudah mendengar semuanya dari pengacara Park mengenai bantuanmu dalam penyelamatanku. Tapi kenapa kau tidak menungguku sampai tersadar dan mengucapkan kata-kata perpisahan dengan benar?"
Ucapannya terdengar seperti orang yang sedang marah.
"Ma-maafkan aku, Direktur Kim. Aku hanya......."
"Apa kau tahu seberapa banyak aku memikirkanmu sejak kejadian itu?"
"N-nde?"
"Aku sangat berharap bisa bertemu denganmu lagi meskipun untuk yang terakhir kalinya. Tapi aku berhasil selamat dari operasi dan kau sudah menghilang begitu saja tanpa adanya pemberitahuan padaku sebelumnya. Bahkan aku tidak bisa meraih nomor ponselmu sampai hari ini"
Aku terdiam sejenak karena masih terkejut dengan banyaknya pengakuan yang di utarakannya sekarang. Apa luka itu yang membuatnya bisa banyak berbicara seperti ini?
Dia sepertinya menangkap arah pandangku pada area perutnya sampai dia berani menempatkan tangannya di sana dan membuatku melihat ke arah wajahnya lagi.
"Aku sudah baik-baik saja. Seharusnya kau ada di sebelahku saat baru tersadar pasca operasi waktu itu"
Apa dia lupa dengan ucapan pelannya sendiri yang menyuruhku untuk tidak pergi kemana-mana? Dia jelas sekali melihatku dan sudah tersadar dari pasca operasi. Mungkin karena itu merupakan waktu singkat baginya untuk terbangun jadi ingatannya tidak bisa berjalan dengan baik.
"Aku merindukanmu"
Entah kenapa, kata-kata itu berhasil menghipnotis ku untuk selalu bertatapan dengannya. Padahal dia sudah mengucapkannya saat memelukku tadi. Tapi ada perasaan berbeda yang muncul saat dia mengatakannya langsung di hadapanku seperti ini.
"Eomma....." Tanganku yang di goyangkan pelan, membuatku menoleh ke arahnya. Aku sempat lupa kalau sedang menggenggam tangan Jonghyun sejak tadi.
"A-aku harus segera pulang, Direktur Kim. Sampai bertemu denganmu lagi"
"Tunggu........"
Aku berhasil berjalan menjauh meskipun dia sempat ingin menahanku lagi. Tapi langkahku terhenti karena tanganku tertarik oleh Jonghyun yang sudah tertahan lebih dulu oleh Sohee.
"Eomma......."
Aku menghela nafas pelan. Jonghyun memang selalu mengungkapkan kerinduannya dengan teman sebayanya ini sejak pindah kembali ke Cheongju tiga bulan yang lalu. Dia juga sepertinya tidak bisa menolak pelukan erat yang diberikan oleh anak perempuan ini sampai bisa melepaskan pegangan tanganku begitu saja.
"Biar ku antar kau ke rumah mu"
Aku berpikir sejenak saat Direktur mencoba untuk berbuat baik padaku. Sebenarnya aku masih merasa canggung dengan pertemuan mendadak hari ini, tapi aku pun menyetujui sarannya supaya Jonghyun tidak mengeluhkan pertemuannya lagi dengan Sohee yang berlangsung singkat nanti.
"Dimana alamat rumahmu?"
Selagi pria pengemudi bertanya, aku sudah memasukkan sebuah alamat di alat navigasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/215454403-288-k909178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfiction[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...