Hal lucu yang terlintas di pikiranku setelah punggungku menyentuh lantai adalah betapa kuatnya wanita ini mengangkatku tadi. Dia bahkan terlihat tidak merasakan lelah sama sekali setelah menggunakan tenaganya untuk membantingku begitu saja. Ini pertama kalinya bagiku mendapatkan perlakuan istimewa dari kekasihku sendiri. Tidak akan ada lagi pria yang bisa mendapatkan bantingan dari wanitanya kecuali dia mempunyai kemampuan bela diri yang sangat baik seperti kekasihku ini. Dan aku merupakan lelaki yang beruntung bisa memilikinya. Aku harus menikahi wanita ini bagaimanapun caranya.
"Direktur Kim, apa kau baik-baik saja?" Bukan kekasihku yang bertanya hal itu padaku melainkan seorang wanita yang mungkin sebagai sekretarisku.
Aku masih belum bisa berhenti tertawa sampai pandanganku berhenti pada sosok wanita itu yang berdiri terdiam sambil memperhatikan arah lain. Siapa yang sedang dilihatnya?
Tapi tidak berapa lama, kedua mata kami bertemu dan membuatnya langsung mendekatiku sampai mengelus punggungku dengan perlahan.
"Akhh!" Rasa sakit mulai menghampiriku saat aku berusaha berdiri dengan tegak.
"Ma-maafkan aku, Direktur Kim. Aku akan membawamu ke Rumah Sakit sekarang"
"Tidak perlu. Bawa aku ke ruanganku"
"Tapi kau harus mendapatkan pemeriksaan terlebih dulu"
Aku mengangkat sebelah tangan guna menyuruhnya untuk tidak berbicara lagi. Tingkah kekanak-kanakan ku mulai datang dengan menjulurkan tangan ke depan supaya dia merangkulnya dan membawaku ke lantai paling atas gedung ini. Wanita itu dengan mudahnya menurut dan mengerti bahasa isyaratku tadi.
"Direktur, apa aku harus membatalkan pertemuan hari ini?" Wanita sekretaris mulai bertanya saat sudah berada di dalam lift. Aku hampir tidak sadar kalau dia mengikuti kami berdua tadi.
"Biarkan mereka datang. Ada banyak yang perlu kita bahas nanti"
Wanita di sebelahku hanya bisa terdiam. Aku sempat memperhatikan wajahnya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dia bahkan tidak menatapku yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Saat sudah berada di ruanganku, dia juga masih terdiam. Namun pandangannya menangkap sebuah kotak kecil yang diberikan wanita sekretaris padaku.
"Kau sempat menjatuhkannya tadi, Direktur Kim" Dia juga sedikit berbisik sebelum berjalan meninggalkan ruangan ini.
Aku hampir melepaskan tawaku lagi saat mendapati kedua mata kekasihku mengikuti kemana wanita itu berjalan.
"A-akhh!" Suaraku berhasil mengalihkan perhatiannya. Punggungku memang masih terasa sakit saat ingin menempati tempat dudukku sendiri.
"Lebih baik kau berbaring di sofa, Direktur"
Idenya lebih baik dan aku pun mengikuti sarannya. Dengan cepat, dia membantuku berjalan ke arah sana.
"Jadi, bisakah kau menjelaskan padaku mengenai perekrutanku lagi hari ini?"
Dia memulai pembicaraan lebih dulu saat punggung ku baru saja menyentuh sandaran sofa.
"Apa kau sempat dibawa ke arah lantai tiga tadi?"
"Nde. Bagaimana kau tahu?"
"Aku memperhatikanmu melalui rekaman kamera pengawas di ruangan lain"
"Mwo?"
"Aku tidak ingin menyetujui ide sekretarisku itu pada awalnya karena akan membahayakan nyawamu. Tapi aku harus melakukannya untuk melihat wajah pelaku dari penyusupan yang sudah terjadi selama beberapa hari ini"
Ekspresinya menunjukkan perubahan. Dia pasti marah karena tidak ku beritahu sebelumnya mengenai kejadian itu.
"Beberapa pria yang kau lihat tadi sudah mencuri banyak dokumen penting di ruanganku dan bisa lolos dengan mudah meskipun sudah ku tambah personil petugas keamanan di setiap pintu keluar gedung ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Me If You Can
Fanfic[COMPLETED] Nasib kehidupan yang berbeda rupanya bisa mempertemukan Park Chorong dan Kim Suho dalam situasi yang sama. Suho harus menyewa jasa pengawal pribadi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya sejak lama. Chorong yang direkrut olehnya...