20. Suho

168 17 4
                                    

Di tengah rasa penasaranku yang masih muncul dengan pertemuan tamuku dengan pengawal pribadiku, datanglah tamu lain yang membuat perasaan cemasku mulai datang setelah sekian lama tidak bertemu dengannya.

"Maafkan aku, Direktur. Aku tidak bisa menahannya di luar Seoul lagi setelah dia mengetahui berita kematian Ayah kandungnya" 

Jelas sekali kalau anak ini merasa kesal padaku karena aku belum memberitahu apapun padanya mengenai hal itu. Tas kecil yang sudah ku pegang tidak di ambilnya kembali. 

"Kenapa kau melakukannya, Appa?"

Anak ini mempunyai masalah dengan kemampuan bicaranya, jadi dia menggunakan bahasa isyarat sekarang. Dia anak yang ku adopsi dari sebuah panti. Aku tidak tahu kalau dia masih mempunyai Ayah kandung sampai aku bertemu dengannya secara langsung untuk meminta izin supaya aku yang merawatnya. 

"Kapan kau tiba di Seoul? Apa kau merasa kesulitan selama bersekolah di sana?" Aku pun menanggapinya dengan suara dan bahasa isyarat juga. 

"Bagaimana bisa kau membiarkan Ayahku meninggal? Apa yang terjadi padanya?"

Kang Hyukjae. Pria itu merupakan Ayah kandung dari anak ini. Aku juga tidak tahu kenapa dia bisa menjadi korban selanjutnya dari pelaku utama yang mengincarku selama ini. 

"Beristirahatlah di dalam. Kau pasti merasa lelah setelah melakukan perjalanan ke sini" Aku mengabaikan pertanyaan dari anak itu dan memilih untuk berbicara dengan pria yang mengantarnya ke sini. 

"Ti-tidak perlu, Direktur. Kami dari kediamanku dan kami sudah tiba di Seoul sejak dua hari yang lalu. Nona Sohee sudah mendaftar sekolah di sekitar sini kemarin"

"Mwo? Kenapa kau tidak memberitahu apapun mengenai hal itu padaku?"

"Ma-maafkan aku, Direktur. Aku tadinya ingin menahan Nona supaya tidak menemuimu secara langsung sebelum menyelesaikan pendidikan SD nya. Tapi dia sudah lebih dulu membuat masalah di sekolahnya dan memutuskan untuk kembali ke Seoul"

Anak ini mulai berjalan mendekatiku dan memukul lenganku beberapa kali. Dia melampiaskan emosinya padaku yang sudah tidak menemuinya lagi selama beberapa tahun ini. Aku memang mengadopsinya hanya untuk keperluanku sendiri tanpa tahu bagaimana cara merawatnya dengan baik. Maka dari itu aku menyerahkannya pada pengacara keluargaku ini sejak usianya yang beranjak 4 tahun. 

"Sohee'ah....." Anak lelaki yang masih berada di sekitarku memanggil namanya. Bagaimana bisa dia mengenalnya?

"Kau benar Kim Sohee. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kenapa kau ada di sini? Ini rumah Ayahku"

Anak lelaki itu pasti bingung saat di ajak berbicara dengan bahasa isyarat seperti ini. 

"Aku...tinggal....di sini...bersama...Ibuku. Apa...ahjussi..ini..adalah....Ayahmu?" Tanpa di duga, anak lelaki itu berbicara dengan pelan supaya Sohee bisa membaca gerakan mulutnya. 

Aku hampir lupa dengan kehadiran pengawal pribadiku yang masih ada di dekatnya. Aku pun memperhatikannya yang sedang melihat interaksi kedua anak ini. 

"Apa kau bisa membawa mereka ke dalam, Park Chorong'ssi?"

"Nde? N-nde, Direktur"

Anak lelaki itu juga ikut membantu karena Sohee sempat menolak. Mereka mulai berjalan menjauhiku sekarang.

"Direktur, apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak bisa menceritakan kronologisnya pada Nona Sohee karena memang tidak tahu bagaimana kejadiannya" Pria pengacara ini berbicara padaku. 

"Apa anakmu yang memberitahukan berita itu padamu?"

"N-nde. Dia juga tidak menjelaskannya padaku sama sekali"

Protect Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang