Not Good For Us

1K 91 13
                                    

Yu Ra mengusap sebelah tangannya yang sedikit memerah akibat tarikan keras Kyuhyun tadi. Ia tak tahu alasan pria itu yang tiba-tiba muncul di hadapannya, Satu yang jelas hanyalah raut wajah Kyuhyun yang terlihat tak bersahabat sementara di sampingnya Min Hong Sik sedang menggenggam tangannya dan baru saja menyatakan perasaan padanya.

Dalam pikirannya saat itu hanya bagaimana cara menghempas tangan Hong Sik dari tangannya tanpa membuat Hong Sik tersinggung dan bagaimana cara agar Kyuhyun tak melakukan hal diluar kontrol lagi seperti saat itu saat dirinya memberi pukulan hebat pada tubuh Hong Sik, Yu Ra tak mengerti untuk apa dirinya melakukan ini, Ia hanya tak mau pria itu salah paham padanya.

Kyuhyun membawanya pada suatu tempat.

Ini bukan rumah pria itu tentu saja.

Juga bukan hotel.

Yu Ra ingin bertanya namun Kyuhyun masih mengunci mulutnya rapat, Pria itu belum bersuara sedikit pun sejak tadi bahkan saat mereka berada di dalam mobil hanya suara kesunyian yang terasa sangat jelas.

Pergelangan tangannya masih sedikit nyeri, Tangan besar Kyuhyun yang menariknya kasar dan keras cukup menyakiti tangannya yang kecil. Biasanya pria itu akan selalu terlihat frustasi jika sudah seperti ini, Yu Ra masih mengingat dengan jelas bagaimana raut wajah khawatir Kyuhyun yang berlebihan ketika menghampirinya di sekolah karena mendapati telepon jika dirinya terluka. Saat itu memang ia terluka, Lebih tepatnya terjatuh saat melakukan kegiatan olahraga sekolah tapi luka yang ia dapat sama sekali bukan masalah, Hanya sebuah goresan kecil yang tertoreh pada lututnya namun reaksi Kyuhyun saat itu sungguh berlebihan, Pria itu bahkan meninggalkan rapat hanya untuk bergegas menemuinya yang sedang terluka.

"Tanganmu".

Yu Ra tersentak dari lamunnya dan membawa pandangannya pada Kyuhyun yang masih berdiri, Pria itu masih menampilkan raut datar sembari membawa sebuah kotak obat. Ia belum bereaksi apapun ketika Kyuhyun sudah ikut duduk di sampingnya sembari mengobati tangannya yang memerah.

"Aku tidak apa-apa, Tidak perlu mengobatinya".

Kyuhyun masih terdiam seolah sengaja menulikan telinganya, Yu Ra mengurungkan niatnya yang ingin kembali bersuara, Tidak akan ada gunanya. Setidaknya selama ia mengenal pria ini, Cho Kyuhyun memang terkadang tak bisa ditebak.

Ada saatnya pria itu marah tanpa sebab yang jelas.

Dan mungkin itu yang terjadi saat ini.

Kyuhyun sudah selesai membalut tangannya dengan sebuah perban kecil, Sebenarnya ini terlalu berlebihan. Tangannya tak perlu sampai diberi perban seperti ini, Tangannya hanya memerah dan sedikit memar.

Kyuhyun tak langsung berdiri kembali untuk menyimpan kotak obat, Pria itu masih duduk di sampingnya sembari mengatur nafasnya yang terlihat sedikit memburu.

Ia tak suka dengan suasana seperti ini bahkan ia tak tahu dimana mereka sekarang sementara Kyuhyun tak membantu sama sekali dengan tetap diam.

"Ahjussi, Ini diman—".

"Kau suka membuatku cemas?".

"Ye?".

"Kenapa tak mengatakan kau ada kunjungan lapangan?".

Kyuhyun menatapnya terlalu intens, Otaknya sudah menyiapkan jawaban akan pertanyaan Kyuhyun namun anehnya mulutnya seperti terkunci.

"Aku, A-aku. Kupikir aku tak akan sampai semalam itu".

"Kau tak menjawab apa yang kutanyakan".

"Ye?".

Kyuhyun terlihat memejamkan mata untuk menahan emosinya, Pria itu kembali berkata, "Aku bertanya padamu kenapa tak mengatakan kau ada kunjungan lapangan? Biasanya kau selalu mengatakan semuanya padaku".

Love Punishment, End.Where stories live. Discover now