My Little Princess

914 97 7
                                    

Sudah sekitar satu minggu lebih sehari sejak malam itu, Malam yang membuat jantungnya mendadak mengalami disfungsi, Malam yang terasa sangat mengerikan, Malam dimana semuanya mendadak menghitam.

Sesaat setelah Young In meneleponnya malam itu sesungguhnya ia tak bisa memikirkan satu pun hal jernih, Nafasnya mendadak terasa sangat sakit di setiap helaan-nya. Ia menepikan mobil lalu berdiam diri selama kurang lebih sepuluh menit untuk mencoba menstabilkan hentakan jantung-nya yang menggila. Malam itu ia tak tahu apakah keadaan sedang sengaja mengolok-olok dirinya atau keadaan sedang berpihak padanya.

Sungguh ia tak dapat berpikir dengan baik.

Dalam keterkejutan-nya yang terlalu, Kesadarannya yang tersisa berteriak jika ia harus melanjutkan perjalanan agar bisa segera tiba di rumah sakit dan melakukan apapun itu agar kondisi gadis kecilnya bisa kembali membaik.

Tapi seseorang yang kembali membuat dering ponselnya adalah masalah.

Nomor yang tidak dikenal.

Sembari menyalakan mesin mobil kembali, Ia mengangkat telepon itu dan orang yang meneleponnya ternyata adalah pria tua sialan itu.

Hanya untuk mengatakan satu hal yang semakin menambah beban pikiran juga pundaknya.

'Keadaan macam apa ini brengsek? Han Yu Ra terluka? Sialan, Gadis bodoh itu tak boleh terluka setidaknya sampai urusan-ku dengannya usai. Kenapa dia bisa mendapatkan luka saat berada dalam pengawasanmu hahhh?'

Malam itu Park Gyu Tae terus berteriak padanya, Ia ingin menanggapi tapi otaknya dan keseluruhan dirinya hanya terfokus pada satu orang, Han Yu Ra.

Saat mengetahui dirinya yang sama sekali tak merespon, Pamannya itu kembali berkata dengan penuh penekanan.

'Kau seharusnya bersyukur brengsek. Kau dicintai oleh dua wanita, Walau gadis itu belum mengakuinya atau bahkan tidak menyadari perasaannya sendiri tapi aku paham betul bagaimana perasaan Han Yu Ra padamu. Lalu Kim Tae Ri, Sial. Kau bahkan akan menjadi seorang ayah dari bayi yang tak memiliki darahmu sama sekali. Kau terlalu beruntung sekaligus sialan sangat bodoh, Cho Kyuhyun'.

Ia tahu, Ia menyadari.

Ada satu dalam kalimat pamannya yang membuatnya tak mengerti tapi sekali lagi ia tak memiliki banyak waktu untuk memikirkan hal lain malam itu selain kondisi Yu Ra.

Jadi dengan sangat kasar, Ia hanya memutus sambungan telepon pamannya untuk kemudian mematikan ponselnya sendiri.

"Kau tahu hukuman apa yang paling kejam di dunia ini?".

Kyuhyun tersenyum kecil sembari menggenggam sebelah tangan Yu Ra, Wajah gadis itu masih terlihat sangat pucat dalam lelap-nya.

Dan di samping kanan-nya mesin pengontrol detak jantung masih terpasang dengan sangat rapi, Mesin itu adalah pengharapan terbesar baginya saat ini. Ia berharap mesin itu tak akan pernah mengeluarkan suara lengkingan panjang pertanda semuanya usai.

"Jika kau merindukan kekasih yang kau putuskan, Kau bisa tetap melihatnya secara diam-diam untuk memenuhi rasa rindumu tapi jika kau merindukan seseorang yang telah berada di surga, Kau hanya bisa menangis secara diam-diam tanpa pernah bisa melihatnya lagi. Bahwa perpisahan paling menyakitkan adalah merindukan orang yang telah berada di dimensi berbeda, Sakit". Menghela nafasnya panjang, Kyuhyun melanjutkan, "Aku adalah seorang ahli. Aku ahli karena terbiasa merasakan perasaan seperti itu, Aku terbiasa merindukan ayah dan ibuku dan yang bisa kulakukan hanya mengenangnya dalam tangis. Aku pernah berada di titik dimana merasa sangat hancur karena kehilangan dua orang yang sangat berarti di hidupku di waktu yang hampir sama, Aku merasa sangat menyedihkan saat itu. Yu Ra-ah, Kau mau kembali menempatkanku pada perasaan seperti itu? Kau mau memberikan hukuman padaku dengan cara seperti ini? Kau benar-benar tak mau bangun lagi?".

Love Punishment, End.Where stories live. Discover now