Pagi sedang sangat menyenangkan ketika Choi Young In datang membawa beberapa bahan makanan.
"Bagaimana tidurmu semalam?".
"Aku?".
Young In menyimpan bungkusan bahan makanan yang ia bawa keatas meja lalu kembali berjalan kearahnya sembari berkata, "Memangnya ada orang lain lagi selain kau disini?". Young In duduk tepat di sampingnya dengan melanjutkan, "Tentu saja aku bertanya padamu".
Yu Ra tersenyum sebentar lalu berkata, "Emmm. Seperti malam-malam sebelumnya, Aku terlelap dengan sangat nyaman".
Young In mengangguk dengan berkata, "Obatmu, Bagaimana? Kau masih meminumnya bukan?".
"Oppa kau tak perlu khawatir jika soal obatku, Aku memiliki alarm hidup yang akan mulai ceramah panjang lebar jika aku melewatkan waktu minum obat".
Young In mengernyit, Yu Ra melanjutkan, "Kyuhyun ahjussi. Dia adalah alarm hidup untukku".
"Kenapa begitu?".
"Dia tak pernah lupa satu hari pun untuk mengingatkanku minum obat padahal aku merasa kondisiku sudah cukup membaik. Luka sayatan diperutku juga tak lagi sakit lalu racun di dalam tubuhku juga hampir hilang, Aku merasa tak perlu lagi mengkonsumsi obat yag diberikan dokter".
"Tak boleh begitu. Kau harus tetap meminumnya sampai dokter mengatakan kau sudah layak untuk berhenti mengkonsumsinya".
"Kalian berdua memang sama saja".
"Siapa?".
Yu Ra memperbaiki posisi duduknya ketika Young In memberikan sepotong buah untuknya, "Kyuhyun ahjussi juga mengatakan hal yang sama. Ouwh, Pria itu bahkan terlalu berlebihan jika kuperhatikan. Kau tahu oppa? Sejak aku keluar dari rumah sakit dan dia membawaku ke tempat yang tak kutahu dimana ini, Dia berubah menjadi lebih menyebalkan. Astaga, Banyak sekali larangan darinya tentang apa yang boleh dan tidak boleh kumakan selama proses pemulihan ini, Belum lagi mengenai jam tidur malamku..". Yu Ra menggeleng kemudian melanjutkan, "Dia bahkan tak membiarkanku keluar dari rumah ini".
Young In tersenyum sembari tetap melanjutkan pekerjaan tangannya yang mengupas buah, "Jawabannya hanya satu".
"Ng?".
"Cho Kyuhyun tak mau terjadi sesuatu yang buruk lagi padamu. Dia melakukan semua itu sebagai upaya-nya untuk melindungimu, Semuanya demi kebaikanmu. Pria brengsek itu mengkhawatirkanmu bahkan terlalu berlebihan khawatir jika itu sudah menyangkut dirimu".
Yu Ra kembali membuka mulut saat Young In memberinya potongan buah lainnya, "Sesungguhnya aku sangat-sangat ingin memukulnya walau pun itu hanya sekali, Aku benar-benar benci melihatnya ketika dia menyakitimu seperti hari-hari kemarin tapi disisi lainnya aku juga memahami sikapnya yang seperti itu. Cho Kyuhyun kehilangan ayah dan ibunya di waktu yang hampir sama, Dia memiliki keluarga tapi hampir seluruh anggota keluarganya tak peduli padanya. Bahkan keluarga dari pihak ibunya pun ikut membencinya hanya karena dia adalah anak dari Cho Min Jae, Ibu Kyuhyun adalah wanita yang terhormat tapi dia dibuang oleh keluarganya sendiri hanya karena mencintai ayah Kyuhyun. Dia memiliki seorang paman yang bisa diajak bicara tapi sayangnya pria tua itu sangat sialan brengsek memanfaatkannya. Aku benci mengakuinya tapi sesungguhnya dia adalah pria yang sangat kesepian, Aku memahami sikapnya padamu. Disatu sisi dia ingin melindungimu sampai akhir tapi disisi lain dia belum bisa mengenyahkan hal salah yang ia anggap selama ini benar tapi pada akhirnya aku bersyukur karena Kyuhyun mulai menyadari jika apa yang ia anggap selama ini benar ternyata salah dan memang sedari awal sudah salah, Hanya saja egois-nya yang tinggi yang menolak untuk menerima kenyataan sebenarnya". Sambung Young In.
"Apa seburuk itu hidupnya?".
Young In tersenyum kembali dengan berucap, "Emmm kurasa saat ia bertatap mata denganmu untuk pertama kalinya adalah waktu dimana hidupnya menjadi tak terlalu buruk".
YOU ARE READING
Love Punishment, End.
RomanceJadi apa yang akan kau lakukan jika orang yang selama ini berada paling dekat denganmu justru menjadi alasan kehancuran kebahagiaanmu, Apa kau akan memilih untuk membunuhnya? Atau membiarkannya tetap berada di sampingmu untuk menghancurkannya secara...