"Aku tidak mau ikut, Tidak mau. Aku ingin bermain disini".
Yu Ra menatap ibunya sedikit kesal, Wanita ini terus mengajaknya untuk ikut dalam sebuah pesta yang sudah pasti akan sangat membosankan bagi dirinya yang masih berumur sepuluh. Disana hanya akan ada sekumpulan orang-orang dewasa, Disana tak akan ada anak seusianya, Tidak ada yang bisa diajak bermain dan itu sangat membosankan.
Lagipula dengan atau tanpa dirinya pesta itu juga akan berjalan.
"Dan aku tidak suka dipamerkan eomma. Aku anakmu bukan salah satu tas mewah koleksimu".
Ibunya hanya tersenyum dengan lebar, Wanita yang masih terlihat sempurna di umurnya yang tak lagi muda itu lalu duduk di hadapannya sembari mengusap rambutnya yang panjang, "Memangnya ada yang menyamakanmu dengan tas-tas mewah ibu hmm? Siapa, Katakan siapa? Ibu akan memberinya pembelajaran. Kau milikku yang paling berharga".
"Lebih dari tas-tas mewah-mu itu?".
"Hmm tentu saja. Kau anakku yang paling berharga dan tak akan pernah bisa disamakan atau digantikan oleh apapun yang ada di dunia ini. Kau, Han Yu Ra-ku yang cantik dan berharga".
Yu Ra tersenyum sebentar mendengar penuturan ibunya yang manis, "Eomma jika aku sudah sebesar dirimu, Apa aku juga akan menjadi wanita bahagia sepertimu?".
"Emmm kenapa bertanya seperti itu?".
Yu Ra hanya menggeleng sembari menaikkan sebelah bahunya acuh, Ibunya melanjutkan, "Pertama, Kau harus memastikan jika dirimu layak. Kedua, Kau harus memiliki bekal ilmu yang mumpuni untuk kehidupan panjangmu kelak. Ketiga, Kau harus menjadi wanita yang memiliki prinsip agar tak mudah tergoyahkan oleh apapun, Kau boleh menjadi sosok yang lemah tapi tidak untuk segala keadaan. Keempat dan yang paling penting, Kau pasti akan menjadi wanita yang paling bahagia bahkan lebih dari ibumu ini".
Yu Ra memiringkan kepala kekiri dan kanan seolah mencoba untuk mencerna ucapan ibunya yang masih terlalu sulit untuk ia pahami, "Aku masih penasaran bagaimana appa bisa menemukan wanita pintar sepertimu eomma?". Ibunya mengernyit tersenyum, "Tapi yang bisa kupahami dari kalimat panjangmu adalah satu poin".
"Eomma ingin tahu apa itu?".
"Aku harus menjadi wanita cantik dan mempesona agar semua pria bisa bertekuk lutut di hadapanku".
Ibunya tertawa cukup keras, Wanita itu kemudian melanjutkan dengan, "Emmm. Kau harus menjadi seperti itu tapi jangan menjadi wanita cantik dan mempesona yang angkuh dan menyebalkan, Ok?".
"Kenapa? Bukankah itu akan terlihat bagus?".
Ibunya menggeleng pelan, "Sama sekali tidak. Aku ingin Han Yu Ra-ku sayang tumbuh menjadi seorang gadis dengan hati yang baik, paras yang cantik, dan perilaku yang terpuji".
Yu Ra tak mengerti mengapa tapi saat dimana ibunya menuturkan semua hal itu mendadak hatinya menjadi sangat damai.
Kelak ia akan memastikan untuk menjadi gadis seperti penggambaran ibunya.
"Sayang sudah waktunya kita pergi. Jangan membuat pemilik acara menunggu kehadiran kita".
Itu ayahnya.
Pria tertampan yang ia miliki.
"Eomma bukankah terkadang appa terlalu percaya diri?".
Ibunya hanya mengangguk sembari menatapnya, "Kau ikut bukan?".
Yu Ra hanya menghela nafas dengan sangat dibuat-buat, "Disana juga akan ada pangeran-mu. Kau pasti akan suka".
YOU ARE READING
Love Punishment, End.
RomanceJadi apa yang akan kau lakukan jika orang yang selama ini berada paling dekat denganmu justru menjadi alasan kehancuran kebahagiaanmu, Apa kau akan memilih untuk membunuhnya? Atau membiarkannya tetap berada di sampingmu untuk menghancurkannya secara...