That Day

871 84 2
                                    

"Kau ingin pergi lagi? Benar-benar harus hari ini? Lalu bagaimana dengan putri kita?".

Han Goo Sung adalah pria sempurna yang selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sangat tertata, Ia seperti terlahir dengan otak yang tak pernah suka dengan hal-hal yang tak berjalan sesuai rencananya. Sejak usianya masih remaja bahkan ia hampir dikatakan tak memiliki waktu bermain dengan seusianya karena terus digempur oleh kedua orang tuanya untuk menjadi penerus kerajaan bisnis yang masih dipegang ayahnya kala itu. Goo Sung adalah putra tunggal dari keluarga yang sangat terpandang di negeri ini, Siapa yang tak mengenal kerajaan bisnis keluarga Han yang hampir mencakup semua bidang, Siapa? Ada?

Jika ada satu orang yang tak mengenal keluarga mereka di negeri ini berarti hanya ada dua kemungkinan, Orang itu memang terlahir miskin sehingga tak mampu menonton berita atau orang itu baru saja keluar dari kutub utara.

Semua orang suka dekat dengan keluarga ini tak terkecuali orang-orang yang memiliki muka dua.

"Kau tahu sayang jawabannya, Aku harus segera menangani masalah ini dengan cepat sebelum menjadi lebih rumit. Ada penyusup sialan yang mencoba untuk menganggu nilai saham perusahaan-ku, Aku harus mematikan satu kuman ini agar virus-nya tak menyebar dengan cepat".

"Aku tak minta penjelasan soal itu, Lebih dari sepuluh tahun hidup bersamamu aku tahu kau akan berubah menjadi pria gila jika itu menyangkut pekerjaanmu tapi maksudku, Buat apa kau memiliki dan membayar para karyawanmu jika urusan seperti ini saja harus kau yang menanganinya langsung? Tak bisakah kau tetap tinggal? Putri kita berumur sembilan besok, Dia pasti akan sedih jika kau tak ada".

Goo Sung tersenyum sebentar untuk berkata, "Yu Ra-ku adalah gadis kecil yang manis. Dia pasti akan sangat mengerti pekerjaan ayahnya yang banyak, Lagipula dia tak begitu membutuhkanku jika sang pangeran ada bersamanya".

"Hwang Ji Na eomma".

Yu Ra tersenyum lebar saat ibunya menatap dengan tatapan yang sangat tertekuk, "Kenapa kau suka sekali memanggil nama ibumu dengan lengkap?".

Yu Ra kecil merentangkan kedua tangannya untuk segera berlari memeluk ayahnya, "Appa, Kenapa wanita ini terus melarangmu jika ingin pergi bekerja? Bukankah itu baik jika kau rajin bekerja? Kau akan pulang dengan uang banyak dan aku bisa mendapat boneka baru".

Ayahnya tersenyum cerah dan mengangguk, "Aku memiliki ayah yang wahhhh.. Appa, Apa aku yang akan mewarisi semua kekayaanmu?".

"Tentu saja putri kecilku. Kau satu-satunya darah daging-ku".

Yu Ra tersenyum diatas pangkuan ayahnya lalu mengangguk, "Wah artinya aku akan tumbuh sebagai gadis yang memiliki banyak uang, Emm akan sangat menyenangkan".

"Itu benar tapi jika besar nanti, Apa yang ingin kau lakukan dengan kekayaan appa yang akan kau miliki?".

"Emmm ah, Aku akan menjadikan pangeran sebagai suamiku".

Ibunya tertawa lebar lalu mencubit sebelah pipinya yang berisi, "Otakmu astaga. Dengarkan aku hmm? Putriku yang cantik Han Yu Ra-ku yang manis. Kau belum pantas memikirkan hal seperti itu disaat umurmu masih-astaga bahkan kau besok baru berusia sembilan".

Yu Ra bersenandung kecil lalu menatap ayahnya dengan berkata, "Bagaimana denganmu appa, Kau setuju bukan jika aku menjadikan pangeran-ku suami? Emm tidak, Tidak. Kau harus setuju karena aku tidak mau pria lain selain pangeran-ku".

Ayahnya ikut mencubit pipinya sembari berkata gemas, "Kau suka sekali dengan pangeran-mu itu hmm? Katakan diantara aku dan dia siapa yang paling tampan?".

Love Punishment, End.Where stories live. Discover now