A Story About...2

678 83 6
                                    

Hwang Ji Wook telah pergi beberapa menit yang lalu dan Yu Ra masih tenggelam dalam pemikirannya, Gadis itu tak mengucapkan satu pun kata setelah Ji Wook mengatakan semuanya.

Apa Yu Ra mempercayai perkataan pamannya?

Apa setelah ini semua akan kembali membaik?

Young In menghela nafas untuk berjalan mendekat pada ranjang rumah sakit Yu Ra, "Kau ingin makan sesuatu? Sejak tadi kau belum memasukkan apapun ke dalam perutmu".

Tapi Yu Ra tak menjawabnya, Gadis itu hanya melempar tatapan kosong bak seperti baru saja kehilangan semangat-nya untuk hidup.

"Aku akan membelikan makanan yang kau suka, Aku akan kembali secepatnya. Hmm?". Young In yakin lebih dari seratus persen jika Yu Ra mendengarnya bicara, Hanya saja gadis ini terlalu malas untuk menanggapinya.

Setelah mendengar bunyi pintu yang tertutup, Yu Ra menghela nafasnya cukup panjang. Otaknya lalu kembali mengulang kejadian beberapa menit yang lalu saat dimana pria yang mengaku sebagai adik dari ibunya mulai bercerita.

"Kau siap kembali pada kejadian hari itu?".

Yu Ra membawa pandangannya pada Young In lalu kembali menatap pria dihadapannya ini dengan berkata, "Tidak. Hanya cukup ceritakan apa yang kau tahu tanpa mengurangi apalagi melebihkannya, Buat semuanya menjadi gampang untuk ku mengerti".

"Yu Ra-ah, Jangan begitu. Dia—".

"Aku lelah oppa, Sangat lelah. Jika bisa mengakhiri semuanya dengan cepat akan sangat baik, Aku ingin mati tapi Cho Kyuhyun bersikap seolah tak merelakanku untuk mati, Seolah aku harus tetap hidup dalam genggamannya. Aku muak dengan semua ini, Aku—".

"Aku membenci pria tua itu dan Cho Kyuhyun hanya berada di waktu yang salah malam itu".

Yu Ra menghentikan kalimatnya untuk Young In ketika kalimat pamannya menginterupsi, Pria itu melanjutkan, "Setelah mendengar semuanya mungkin kau juga akan membenciku tapi Yu Ra-ah—".

"Jelaskan, Sekarang".

Menghela nafasnya pendek sembari mengangguk, Ji Wook berkata, "Aku akan masuk kembali pada hari itu. Hari itu umurmu sembilan, Ayahmu tak bersamamu karena dia harus memeriksa sesuatu".

"Tunggu, Sepertinya aku mengingat kejadian itu. Akhir-akhir ini aku sering sekali bermimpi dan salah satunya adalah tentang aku yang bertambah usia menjadi sembilan tapi aku mengingat jika di dalam mimpi itu ayahku mengatakan akan pergi karena persoalan mendadak pekerjaannya".

Ji Wook mengangguk, "Tapi yang sebenarnya terjadi, Bukan benar-benar untuk urusan pekerjaan. Ayahmu pergi untuk mengecek dan memastikan kejanggalan yang terjadi pada project yang saat itu ia kerjakan".

Yu Ra mengernyit keras,Young In mengerti hal itu jadi ia berkata, "Ahjussi, Kau bisa membuatnya menjadi sederhana? Kondisi Yu Ra belum seratus persen pulih, Aku takut dia—".

Ji Wook mengangguk, "Maafkan aku".

"Hwang Ji Wook-ssi, Maafkan aku jika cara bicaraku padamu kurang sopan tapi aku benar-benar tak mengingat memiliki seorang paman sepertimu, Di dalam ingatanku sama sekali tak pernah ada wajahmu jadi lanjutkan saja ceritamu sekarang. Jangan membuat semuanya menjadi semakin sulit untuk kupahami".

Ji Wook mengangguk kembali dengan berkata, "Saat itu aku ikut bersama ayahmu. Saat ia mendapati kenyataan jika dugaannya selama ini memang benar, Ayahmu langsung berkata padaku untuk memindahkan semua asset yang ia miliki menjadi atas namamu termasuk semua saham perusahaan dan hal lainnya lalu malam itu aku melakukan sesuai yang diperintahkan ayahmu. Hari demi hari ayahmu lewati dengan mengonsumsi obat penenang karena denyut pada kepalanya yang semakin sakit, Semua kecurigaannya pada orang ini terbukti, Ayahmu merasa serbasalah karena nyata-nya orang itu adalah orang yang sangat ia percaya. Sahabat yang selalu bersamanya ternyata tak bisa meninggalkan sisi kelamnya, Orang itu menggunakan banyak uang perusahaan ayahmu untuk kepentingan dan kesenangannya sendiri dengan selalu berdalih melakukan itu semua atas izin ayahmu".

Love Punishment, End.Where stories live. Discover now