"Kau benar tak akan datang sampai pukul enam bukan?".
Kyuhyun mengernyit terlalu di balik ponsel genggamnya, "Kau tahu? Kau membuatku curiga sekarang".
Young In tertawa terlalu berlebihan, "Aku tak akan berbuat sesuatu yang dapat mencelakai Han Yu Ra-mu, Tenang saja. Gadis kecilmu aman bersamaku, Tak akan ada satu pun orang yang bisa menyentuhnya selama dia dalam penjagaanku".
"Seingatku, Aku tak meminta penjelasan, Aku hanya mengatakan curiga".
Young In menelan saliva-nya dalam debaran jantung yang meningkat, Ia berusaha terdengar normal dengan kembali berkata, "Aku tak mengerti alasan mengapa para wanita diluar sana begitu mengagung-agungkan dirimu, Kau terlalu dingin untuk ukuran pria tampan".
Kyuhyun melanjutkan dengan, "Kututup sekarang, Aku harus menghadiri pertemuan. Dan yah, Choi Young In. Ingat kau harus—".
"Aku mengerti, Aku mengerti Cho Kyuhyun. Aku harus memastikan Yu Ra memakan makananya. Sial, Sebenarnya aku bekerja untukmu sebagai asisten atau pengasuh Han Yu Ra".
Young In berjalan kembali masuk ke dalam ruang rawat inap Yu Ra, Ruangan ini sialan terlalu besar untuk dijadikan kamar rawat seorang pasien, Ruangan ini lebih cocok dijadikan sebuah kamar hotel.
Sebenarnya apa yang dipikirkan Kyuhyun saat memerintahkan memesan kamar kelas satu untuk Yu Ra? Pria itu terlalu membuang-buang uang dengan menempatkan Yu Ra di kamar ini.
"Oppa".
"Okh, Kau sudah bangun?".
Yu Ra tersenyum kemudian kembali melanjutkan langkahnya untuk duduk diatas sofa sembari menggunakan sebelah tangan untuk menyeret selang infus-nya, "Kenapa berpindah dari tempat tidurmu?".
Sesaat setelah ia berhasil untuk duduk dengan nyaman, Yu Ra berkata, "Pertama, Aku tak memiliki alasan untuk bangun terlambat sekali pun aku seorang pasien nyaris bunuh diri". Young In meringis mendengar dua kata terakhir, "Kedua, Tulang-tulangku harus tetap di gerakkan. Aku lelah terus berbaring disana dan ketiga...". Young In menampilkan cengiran lebarnya saat Yu Ra menatapnya menyelidik, "Kau tidak bekerja oppa? Kenapa sudah datang pagi-pagi sekali?".
"Aku lebih memilih datang secepat kilat kesini daripada harus menerima kenyataan surat pemecatan".
"Ye?".
Young In melanjutkan dengan santai, "Cho Kyuhyun. Ouwh, Menurutmu siapa lagi yang mampu memberi ancaman mengerikan selain brengsek itu?".
Menghela nafasnya panjang, Yu Ra membeo, "Hmm dia memang brengsek".
Pria itu meninggalkannya semalam begitu saja tanpa memberi penjelasan, Raut Kyuhyun jelas sudah berubah saat ia menyebut nama Hwang Ji Wook. Katanya dia sendiri yang akan memastikan dirinya makan tapi bahkan dia pula yang memilih pergi dalam diam membawa wajahnya yang muram.
"Kau baru saja mengatakan dia brengsek? Cho Kyuhyun? Kau mengatakannya?".
"Hmm. Kupikir satu kata itu yang paling tepat untuk peringai-nya".
Young In tersenyum lebar lalu ikut mendudukkan dirinya tepat di samping Yu Ra, "Sebuah kemajuan".
"Hmm?".
"Kau dengan terang-terangan mampu menyebut Cho Kyuhyun seorang yang brengsek, Itu sebuah kemajuan untuk dirimu yang ingin membencinya".
Yu Ra tersenyum kecil, "Oppa, Bukankah ekspresimu ini terlalu senang untuk mengatakan hal seperti itu?".
"Percayalah aku ingin kau bisa membencinya". Memelankan kalimatnya diakhir, Young In melanjutkan, "Dia menyakitimu luar biasa".
"Hmm benar. Dia bahkan seorang pembunuh, Ayah dan ibuku berakhir di tangannya. Aku luar biasa karena masih tak mampu menumbuhkan satu saja perasaan benci untuknya".
YOU ARE READING
Love Punishment, End.
RomanceJadi apa yang akan kau lakukan jika orang yang selama ini berada paling dekat denganmu justru menjadi alasan kehancuran kebahagiaanmu, Apa kau akan memilih untuk membunuhnya? Atau membiarkannya tetap berada di sampingmu untuk menghancurkannya secara...