The Book Began To Open

894 81 5
                                    

"Bukankah hari ini appa pulang?".

"Seharusnya begitu".

Yu Ra menatap raut ibunya yang murung dengan perasaan bingung anak sepuluh, "Aku benci pria dewasa".

Ibunya berbalik menatapnya dengan kembali mengkhiasi wajahnya dengan senyuman, "Kenapa? Tunggu, Jika benci pria dewasa berarti kau juga benci pada pangeran-mu itu?".

Yu Ra menghela nafasnya lucu, "Kecuali dia, Pangeran-ku tak mungkin menjadi pria dewasa yang kubenci".

Ibunya mengusap rambutnya sayang, "Lalu siapa yang kau maksud pria dewasa yang kau benci, Hmm?".

"Appa". Ibunya mengernyit, "Dia tak lagi selalu ada bersama kita akhir-akhir ini, Appa lebih mementingkan bisnis-nya bahkan dia membuat kita menunggu malam ini. Aku tidak suka".

"Yu Ra tidak suka?".

Yu Ra mengangguk, Ibunya menghela nafas kembali. Sebelum sempat kembali bersuara, Dering ponsel sudah menginterupsi. Ibunya meninggalkannya untuk mengambil ponselnya yang berada diatas meja makan, Ibunya sempat berkata, "Yu Ra-ah, Pangeran-mu menelepon".

Yu Ra bangkit dari duduknya dengan membawa tawa bahagia lalu seluruhnya mendadak menjadi gelap ketika ibunya terdiam dengan raut wajah yang sulit ia mengerti.

"Pangeran-ku. Mana aku ingin bicara—".

"Apa yang kau katakan?".

Ibunya tak memberi respon padanya, Dengan wajah yang jelas menahan tangis wanita cantik itu berkata, "Tidak, Tidak mungkin. Suamiku tak mungkin melakukan itu. Katakan, Katakan kau berbohong".

"Eomma".

Yu Ra berjalan mendekat pada ibunya, "Apa yang kau maksud sekarat? Tidak, Suamiku akan bertahan. Dia tak akan mati".

"Ouwh, Sebenarnya apa yang menganggu dalam mimpimu? Akhir-akhir ini kau terus gelisah dalam tidurmu".

Mi Young dengan sangat sabar mengusap keringat Yu Ra yang berjatuhan semakin banyak, Dari wajah dan cerukan lehernya, Gadis ini lebih terlihat seperti baru saja melakukan lomba lari yang mengakibatkan tubuhnya penuh keringat.

Hal apa yang selalu menganggu tidur sahabatnya ini?

Mi Young menghentikan usapannya pada kening Yu Ra ketika dering ponsel terdengar.

"Hal—".

"Lee Mi Young?".

Mi Young mendudukkan dirinya diatas sofa sembari mengangguk, "Ye, Ini aku".

"Kenapa kau yang mengangkat ponsel Yu Ra?".

"Seharusnya aku yang bertanya padamu ahjussi, Ini waktunya tidur. Kenapa kau masih menelepon?".

"Yu Ra. Dimana dia? Kenapa bukan dia yang mengangkat teleponnya sendiri?".

Membuang nafasnya malas, Mi Young melirik pada Yu Ra yang sudah sedikit tenang dalam lelapnya, "Menurutmu?".

"Yah, Lee Mi Young—".

"Dia sudah tidur dua jam yang lalu".

Sudah tidur?

Apa itu artinya gadis kecilnya baik-baik saja?

Mi Young mendengar dengan jelas helaan nafas Kyuhyun yang memberat, "Bagaimana harinya hari ini?".

"Apa kau harus selalu tahu? Kau bertanya setiap hari". Mi Young mengangkat sebelah jarinya untuk menghitung lalu melanjutkan, "Sudah dua hari kau selalu bertanya hal yang sama".

Love Punishment, End.Where stories live. Discover now