Hal yang akan sedikit menganggu dirimu adalah jika kau harus tetap melakukan kebiasaan yang sering kau lakukan dengan orang yang sebenarnya paling ingin kau hindari saat ini.
Setelah pertengkaran-nya saat itu bersama Kyuhyun, Tae Ri merasakan sedikit kekesalan. Seharusnya ia tak harus semarah itu pada Kyuhyun, Pria itu jelas tak seperti pria lain yang akan memberikan perhatiannya lebih. Ia berharap dengan mendiami Kyuhyun adalah jalan terbaik agar pria itu bisa memikirkan kesalahannnya namun nyata-nya berbanding terbalik.
Kyuhyun sama sekali tak meneleponnya.
Pria itu sesekali hanya mengirimkan sebuah pesan yang berisi agar dirinya tak melupakan waktu untuk makan.
Itu saja.
Tae Ri menyesali dirinya yang melakukan hal seperti itu.
Sebenarnya ia masih ingin untuk melanjutkan mendiami pria itu tapi hari ini ia harus pergi keluar kota untuk beberapa hari ke depan karena urusan kantornya dan ia tak bisa untuk tak memberitahu Kyuhyun.
Pagi tadi ia menelepon pria itu dan Kyuhyun benar-benar tak banyak bicara selain mengingatkan dirinya untuk berhati-hati. Pria itu bahkan sama sekali tak bertanya mengenai kabarnya.
Lalu apa fungsi status mereka saat ini?
Pria itu adalah calon suaminya tapi kenapa Kyuhyun bersikap seolah hal seperti itu tak pernah ada?
Kembali mengemas dan merapikan beberapa potong bajunya ke dalam tas, Tae Ri bergumam, "Setelah ini kita harus bicara".
.
.
"Ahjussi, Sabtu ini kau bekerja?".
"Sabtu ini?". Yu Ra mengangguk antusias dengan sebuah senyuman di wajahnya, "Aku belum tahu, Akhir-akhir ini pekerjaan kantor semakin banyak. Kenapa bertanya?".
"Tidak apa-apa, Aku hanya bertanya".
Kyuhyun mengernyitkan dahinya lalu segera mendudukkan dirinya di samping Yu Ra yang sedang memasukkan permen cokelat ke dalam mulutnya, "Kenapa? Kau ingin melakukan sesuatu sabtu ini?".
Yu Ra menghela nafasnya panjang lalu menyandarkan kepalanya diatas bahu Kyuhyun, "Sebenarnya tidak ada sesuatu yang berarti juga tidak ada yang ingin kulakukan. Aku hanya ingin pergi ke suatu tempat yang sangat jauh untuk menyegarkan otakku".
Kyuhyun tersenyum lalu menggeser posisi duduknya agar menyamankan posisi Yu Ra lalu berkata, "Kau terdengar seperti wanita berumur tiga puluh dengan beban hidup yang sangat berat".
"Eii. Kehidupan seorang pelajar juga berat ahjussi. Ouwh, Aku merasa otakku akan pecah dengan semua pelajaran tingkat akhir".
"Itu sebabnya kau mengatakan ingin menyegarkan otakmu?". Yu Ra mengangguk pasti.
"Hmmm bagaimana kalau kita pergi bersama?".
"Tapi tadi kau bilang belum tahu karena pekerjaan kantor semakin banyak".
"Aku bisa meluangkan waktu untukmu".
Yu Ra mengangkat kepalanya dari atas bahu Kyuhyun lalu menatap ke dalam mata pria itu yang sedang tersenyum padanya, "Kau suka padaku ahjussi?".
"Ye?".
Yu Ra memicing sebentar lalu segera melebarkan tawanya dengan berkata, "Wajahmu kenapa pucat begitu?".
Kyuhyun berusaha menstabilkan hentakan jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang oleh pertanyaan tak terduga Yu Ra lalu kembali berkata, "Pertanyaanmu aneh".
Yu Ra menghentikan tawanya lalu merubahnya menjadi senyuman dengan berucap, "Mi Young mengatakan padaku jika seorang pria rela memberikan atau mengorbankan waktunya untukmu, Itu mengartikan jika pria itu suka padamu".
YOU ARE READING
Love Punishment, End.
RomanceJadi apa yang akan kau lakukan jika orang yang selama ini berada paling dekat denganmu justru menjadi alasan kehancuran kebahagiaanmu, Apa kau akan memilih untuk membunuhnya? Atau membiarkannya tetap berada di sampingmu untuk menghancurkannya secara...