"AKH!"
Jerit Heejin saat pisau itu mengenai lengannya. Ia langsung menatap tajam pencuri itu. Tanpa ampun, ia memberikan pukulan bertubi tubi untuk pencuri itu.
Sedangkan wanita yang menjadi korban menutup mulutnya. Ia sedikit takut dengan Heejin yang dengan beringas memukul pencuri itu.
Ketika pencuri tumbang, Heejin langsung menarik tangan wanita itu untuk pergi dari sana, menuju mobilnya.
"kakak gapapa?" tanya Heejin ketika mereka sudah berada di mobil Heejin.
Wanita itu mengangguk. "makasih banget ya! Eh itu tangan kamu gapapa?!" tanya wanita itu panik.
Pasalnya darah dilengan Heejin mengalir tanpa henti, melihat goresan yang pisau itu cukup panjang menyayat lengan Heejin.
Heejin hanya meringis samar lalu mengangguk. "gapapa kok kak. Lain kali, kakak jangan jalan sendirian apalagi lewati gang tadi, apalagi siang siang gini. Daerah sini sepi kak." kata Heejin.
Wanita itu mengangguk. "anw, nama kamu siapa?"
"Heejin kak, kakak sendiri?"
"aku Rose. Salam kenal."
Heejin mengangguk. Lalu ia mulai menjalankan mobilnya, menuju rumah Rose karna ia ingin mengantar wanita itu.
Rose sempat menawari lengannya yang terluka, tapi ia tolak karna abang abangnya sudah menunggu dirumah.
.
.
."ADEK PULANG!" teriak Heejin saat memasuki rumahnya.
Jungwoo yang mendengar teriakan Heejin langsung menghampiri sang adik. Ia terkejut saat mendapati lengan Heejin yang terbalut dengan kain.
"tangan kamu kenapa dek?!" tanya Jungwoo panik. Laki laki langsung membawa Heejin ke ruang tengah, lalu langsung pergi mengambil kotak P3K.
Jaehyun, Winwin, Doyoung, Ten dan Kun yang juga sudah pulang terkejut saat melihat lengan Heejin.
"ADEK KAMU KENAPA ITU TANGANNYA?!"
"ABIS NGAPAIN SIA? BACOKAN?!"
"ABIS BERANTEM SAMA SIAPA DEK?"
Heejin mengusap kupingnya yang pengang karna teriakan abangnya.
"kalem bang, nanti aku ceritain. Obatin dulu kek ini!" ucap Heejin lalu menunjuk lengannya.
Winwin beringsut mendekati Heejin dan mengambil kotak P3K yang dibawakan Jungwoo.
Heejin meringis saat balutan kainnya dibuka. Darahnya mengalir lagi. Dengan cekatan Winwin mengobati luka Heejin dibantu oleh Kun selaku anak kedokteran.
"pelan pelan bang.." ringis Heejin saat alkohol mengenai lukanya.
"iya sayang." ucap Winwin.
Heejin mendesis pelan saat lengannya dibalut perban. Kun dengan lembut menutup lengan Heejin dengan perban. Ten yang ada didekat Heejin membantu mengusap peluh Heejin.
"nah selesai!" ucap Winwin. Heejin memperhatikan lengannya.
"kamu abis ngapain sih emangnya dek? Kok bisa sampe luka gini?" tanya Jaehyun.
"aku abis bantuin cewek yang mau dirampok." jawab Heejin.
Mereka terkejut. "terus kenapa bisa kena?" -Kun.
"y-ya gatau.." ucap Heejin pelan.
Mereka menghembuskan nafasnya. Winwin mengelus rambut Heejin, membuat gadis itu menyandar nyaman pada dada bindang Winwin.