hai, long time no see?
================================
"mana 00 line?" tanya Donghae sambil menatap semua anak laki lakinya.
"masih dikamar mungkin yah, dandan dulu kan mereka." celetuk Doyoung kesel.
Yaiyalah kesel karna udah nunggu lama 5 bocah itu turun dari kamarnya, padahal sekarang hari special buat mereka semua.
"CEPAT ELAH! LAMBAT LO SEMUA!"
"LO YANG BIKIN KITA LAMBAT BEGO!"
"BERISIK! CEPAT KELUAR LO SEMUA!"
"WOI! WOI! BADAN GUA KEJEPIT WOI JAEM!"
"ANJIR! MASA DEPAN GUA JANGAN DISENGGOL!"
Donghae memijat pelipisnya pelan, lalu menarik nafas perlahan, dan menghembuskannya.
"WOI YANG DIATAS! CEPAT TURUN GAK LO PADA?!" teriak Donghae pada akhirnya.
Bruk! Brak!
"SIAP BEH! 00 LINE LENGKAP JIWA DAN RAGA!"
"ngapain aja sih kalian? Lumutan tau gak nunggu lo pada turun!" sewot Yuta.
"lumutan? Kok gada ijo ijonya bang?" tanya Renjun yang langsung dapat geplakan dibelakang kepalanya.
"mentang mentang bego gratis, malah diborong semua." kata Haechan dengan santay nya.
Dan setelah itu terjadi adegan yang membuat orang orang sekitar sudah sangat maklum dengan kelakuan kedua saudara itu.
Donghae hanya bisa menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalinya, tapi setelahnya ia tersenyum kecil.
Sudah lama ia tidak merasakan kehebohan ini, mungkin sejak ketiga bungsu itu pergi meninggalkan mereka semua.
Kemarin kemarin dirinya, sang istri serta semua putranya selalu menyibukkan dirinya. Menyibukkan diri untuk menghilangkan kesedihan yang masih sering datang ke mereka. Sampai mereka melupakan segala pesan ketiga bungsu Lee.
"ayah?" panggil Taeil, menyadarkan lamunan Donghae.
Pria itu mengerjapkan matanya, lalu melihat seluruh putra serta istrinya yang sedang menatap dirinya khawatir.
"ayah gapapa?" tanya Ten.
Donghae tersenyum lembut. "gapapa, ayah gapapa."
"beneran yah?" tanya Ten sekali lagi.
"iyaa. Sekarang ayok kita berangkat, mereka pasti udah nungguin kita."
.
.
."adek! Halooo!" sapa Taeil ceria.
"yeorobun! Apakabs yo?" ini Lucas, yang berbicara dengan semangat.
"heh trio! Gue datang nih! Kurang baik apa coba gue yekan?" kata Haechan.
Mark dan Hendery auto menjitak pelipis Haechan. Gak ikhlas banget sih bilangnya.
"hai anak anak bunda yang cantik dan tampan. Apa kabar kalian?" tanya Yoona sambil berjongkok didepan makam milik Chenle.
Sedangkan yang lainnya berdiri menghadap ketiga makam si bungsu.
"gak kerasa ya udah 1 tahun anak anak bunda pergi—" ucap Yoona lembut.
"—dan seharusnya sekarang adalah hari kelulusan kalian, tapi, —ugh!" Jungwoo membalikkan badannya, menahan isakan yang akan keluar.
Sedangkan beberapa dari mereka sudah mengeluarkan airmatanya. Mereka tak pernah dapat menahannya jika itu sudah berhubungan Chenle, Jisung dan Heejin.