"jadi begitu bang.." Renjun baru saja selesai menceritakan apa yang terjadi disekolah tadi.
Taeyong menatap khawatir Heejin yang ada disebelahnya. "tapi sekarang mata kamu gapapa kan dek?"
"udah gapapa bang, chill." jawabnya.
"terus besok kamu tetep mau masuk sekolah?" tanya Doyoung.
Heejin mengangguk. "kan yang kenapa-kenapa mata aku bang, buka kaki atau tanganku."
"motif mereka kayak apa coba?" cetus Yuta.
Gadis itu mengangkat bahunya. "jealous mungkin?" ucapnya lalu terkekeh kecil.
"hmm.. Apa perlu abang dateng ke sekolah dek?" celetuk Johnny.
Heejin terbelalak, lalu langsung menggeleng cepat. "gausah bang! Ini masalah kecil, biarin aja dulu." ujarnya.
"biarin aja gimana? Secara gak langsung dia udah main sama kamu loh dek," peringat Kun.
Heejin meringis pelan. "iya aku tau bang, tapi ini urusan aku, biar aku selesain sendiri. Nanti kalo mereka buat ulah lagi dan lebih parah dari ini, aku bakal minta bantuan kalian semua kok,"
Mereka saling pandang lalu menatap Taeil, Taeyong dan Johnny, yang membuat keputusan akhir.
"ayah tau ini dek?" Tanya Taeil.
Heejin menggeleng. "ngga, dan jangan sampai. Makanya abang semua diam yaaa, pleaseee.." pinta Heejin dengan wajah memelas.
Para laki-laki itu hanya bisa mendengus mendengar permintaan Heejin. Mereka untuk saat ini biarin si bungsu nyelesain masalahnya sendiri. Tapi mungkin next time, mereka gak akan segan buat ngasih hukuman buat orang-orang yang udah nyakitin Heejin mereka.
.
.
."adek, turnamen kamu kapan dah?" tanya Jungwoo ketika mereka tengah makan malam.
"hmm, seminggu lagi kalo gak salah bang." jawabnya.
"udah latihan?" -Ten.
Heejin menggeleng. "hehe, belum bang,"
"emang dari kalian semua gak yang pernah belajar taekwondo??" tanyanya, berharap jika salah satu dari abangnya ada yang bisa dan mau melatihnya.
Dia sedikit ogah bertemu dengan kedua kakak sepupunya itu. Yang satu suka tebar pesona, yang satu lagi jailnya gak ketulungan.
"Jaehyun pernah les taekwondo bukan? Johnny juga," Taeil menatap ragu 2 orang itu, entah tebakannya benar apa tidak.
Johnny berdehem pelan. "itu udah lama banget bang, mana inget lagi gua." katanya.
Heejin mengerucutkan bibirnya. Pupus sudah harapannya.
Jaehyun mengangguk setuju dengan perkataan Johnny. "sekarang mah mana bisa lagi bang,"
"iyalah, gerak dikit kretek-kretek nanti kaliannya." celetuk Haechan.
"sialan nih bocah!" umpat Johnny. Haechan hanya tertawa lalu menjulurkan lidahnya pada Johnny. Untung ia jauh duduknya dari Johnny, bisa-bisa dirinya dijadikan pengganti samsak oleh abangnya itu.
"ah iya dek, abang lupa ngasih tau. Kata ayah, mulai besok kamu udah harus latihan sama 2 kakak sepupumu itu, mereka bakal dateng tiap sore ceunah." ujar Taeil.
Heejin menghembuskan nafasnya. Ngedengernya aja udah capek duluan dia.
"beneran besok banget bang??" -Heejin.
Taeil mengangguk. Yangyang dan Renjun yang ada disebelahnya terkikik pelan, menertawakan nasib Heejin untuk seminggu kedepannya.
"eaaa, semangat ya cantik latihannya!" kata Jaemin sambil mengedipkan sebelah matanya.