"yah, Heejin gak dibangunin?" tanya Taeil saat mereka sarapan.
Dongahe menggeleng. "gak usah, biarin dia mati sesaat, nanti kalo laper bakal bangun kok." ucap pria itu.
Iya, si Heejin sekarang lagi hibernasi sebelum bertanding. Kemaren sehabis latihan, gadis itu cuma makan sebentar, habis itu langsung tidur dan belum bangun sampai sekarang. Tepar karena latihan kemarin kayaknya.
Sedangkan Donghae baru aja pulang dari cuti nikah, agak cepet soalnya mau liat si jagoan cantiknya tanding.
"dia emang gitu yah kalo mau tanding?" tanya Ten penasaran.
Donghae mengangguk. "hooh, bahkan waktu itu pernah 2 harian gak bangun-bangun, sampe ayah kira dia mati beneran."
"serius 2 hari yah?!? Gak makan-minum gitu?!?"
Donghae menggeleng sambil terkekeh. "entah apa yang dimimpiin, faktor capek juga kayaknya."
"yaudah ayo kita sarapan, biarin aja si Heejin, nanti kalo laper turun sendiri bocahnya."
Saat di tengah-tengah sarapan, seorang gadis cantik turun dengan keadaan serawutan sehabis bangun tidur. Heejin menarik kursi disamping Sungchan dan langsung menelungkupkan wajahnya disela perpotongan tangannya.
"nah bocahnya bangun, laper lu?" sambut Donghae.
Heejin mengangguk pelan. Di sampingnya Haechan sibuk merapihkan rambut Heejin yang berantakan.
"sini gua buatin." ujar Haechan lalu membuat roti untuknya adik manisnya.
"masih ngantuk dek?" tanya Doyoung.
"sedikit." jawab Heejin, kemudian sibuk merenggangkan otot-ototnya.
Tiba-tiba sepiring roti terhidang di hadapannya.
"thanks bang!" ucap Heejin.
Haechan tersenyum manis kepada Heejin. "anything for you baby." kemudian memberikan wink kepada gadis itu.
Sementara yang lain hanya berdecih malas melihat kelakuan si malika, sedangkan Donghae sendiri menatap julid Haechan.
================================
Setelah sarapan, seluruh anggota keluarga Lee menyempatkan diri berkumpul di ruang tengah, sembari membahas pertandingan si bungsu besok.
"gak ada yang sakit kan badannya?" tanya Donghae.
Heejin menggeleng.
"berarti besok udah siap kan?"
"sedikit," ucap Heejin lemas.
Yoona terkekeh mendengar respon Heejin. "semangat dong dek! Lemes amat jawabnya,"
Heejin meringis kecil. "makasih bun."
Donghae menatap curiga sang anak. Pasalnya, sedari Heejin bangun hingga sekarang, bocahnya anteng, gak banyak ngomong.
'hem, tumbenan kalem, biasanya juga teriak-teriak, lompat sana-sini sambil bilang besok mau tanding.' batin Donghae.
'aneh, salah minum kali ya? Atau lagi kerasukan jin kalem?'
Disaat Donghae lagi asik sama pikirannya, lain dengan Heejin yang bingung karena ada nomor asing– nge-spam pula– masuk ke ruang chatnya.
82* *** ***
kiw cwe
save ya nmor aku
namainny: si ganteng❤Heejin bergidik ngeri membaca pesannya. Ia lalu menunjukan pesan tersebut pada Jaemin yang kebetulan duduk di sebelahnya.
Mata cowok itu langsung membola setelah mengenali miomor asing tersebut.