"HEEJIN!!"
Donghae langsung berdiri tatkala melihat Heejin yang sengaja dipukul bekas cederanya oleh lawannya.
'ANJING!' batin Heejin kesal.
Sedangkan lawannya hanya tersenyum miring, melihat Heejin yang tengah kesakitan,
Iyalah sakit coy! Bayangin aja lu punya luka yang belum sepenuhnya sembuh, eh abis itu dengan sengaja dipukul sama temen lu, rasain deh tuh sakit nyerinya.
Beberapa detik setelah kejadian itu, terdengar suara peluit ditiup. Ya, lawannya Heejin dapat pelanggaran yang untungnya gak lolos dari mata panitia acara dan wasitnya. Diam-diam tersenyum puas memandang lawan mainnya yang sedang dimarahi oleh wasit yang menjaga mereka bertanding tadi.
Dirinya diberi waktu 5 menit untuk istirahat sekalian memeriksa lukanya.
Ia kemudian berjalan ke tempat 2 abang sepupunya yang sudah menunggu kedatangannya, tak lupa muka khawatir mereka. Donghae dan Yoona juga turun ke bawah untuk melihat keadaan putri satu satunya mereka.
"adek gapapa?? Sakit lagi ya pasti," tanya Yoona sambil mengelus pelan area leher Heejin.
Gadis itu tersenyum menenangkan sang bunda. "tenang bun, aku gapapa." jawabnya kemudian bergerak duduk di sebelah Jungkook.
Sebelum itu ia menatap ke atas tempat semua abang serta abang sepupunya duduk, meyakinkan mereka bahwa ia tidak apa-apa.
"diem aja nih om-om," celetuknya menatap jahil Donghae yang berdiri persisi di depannya.
"lagi sariawan!" jawab Donghae asal. Bapak Lee Donghae dengan gengsinya yang tinggi.
Heejin mencibir pelan mendengar jawaban sang ayah. Ia tahu jika bapak-bapak di depannya itu sedang mengkhawatirkannya, cuma gengsi bilang aja.
"sini gue pijitin." kata Baekhyun setelah menemukan minyak urut yang ia bawa dari rumah tadi.
"lah, sejak kapan lu jadi tukang urut bang?"
Baekhyun mendengus malas. "jangan banyak bacot, hadap depan cepet!" titah Baekhyun, membuat Heejin mencibir pelan lalu mau tak mau melakukan apa yang diminta Bakhyun sebelum sakit di lehernya makin menjadi-jadi.
"sshh! Pelan-pelan napa bang!" seru Heejin sambil meremas tangan Jungkook yang ada di depannya sebagai pelampiasan rasa sakitnya. Sedangkan yang punya tangan hanya bisa menahan sakitnya sambil mengucap seribu sumpah serapah dalam hatinya untuk sepupu cantiknya.
"nahh coba lu gerakin kepala sama leher lu pelan-pelan." pinta Baekhyun. Heejin pun menurut lalu melakukan apa yang diminta sang abang.
Gadis itu tersenyum lebar setelah merasakan sakit di lehernya berkurang banyak. "wih enakeun banget bang jadinya!" seru Heejin riang, Donghae, Yoona, Baekhyun tersenyum lega.
"mantep nih si akang mijetnya," ucap Heejin sambil mengacungkan jempolnya untuk Baekhyun.
Cowok itu terkekeh. "iya iyaa. Dah sana ke arena, kali ini hati-hati mainnya, menang kalah itu urusan nanti yang penting lo baik-baik aja sampai selesai tanding nanti." ujar Baekhyun.
Heejin mengangguk, kemudian ia pamit balik lagi ke arena sedangkan Jungkook Baekhyun tetap ditempat mereka dan Donghae Yoona kembali naik keatas tempat bangku mereka.
Tapi sebelum itu Heejin sempat ditarik oleh bapak Donghae untuk dipeluk sebentar, kemudian didorong pelan masuk ke arena, sedangkan yang dipeluk kaget sebentar kemudian dengan jahil menatap ekspresi sang ayah yang habis memeluknya, datar tidak ada senyum tapi muka memerah, malu mungkin yah.