^visualisasi Seoha dan teman-temannya.
================================
prang!
'jus gue...╥_╥' batin Heejin meratapi minumannya yang tumpah ke lantai.
Tentu suara itu mengundang perhatian murid murid yang berada dikantin.
"upss, sorry." ujar Minseo dengan nada meledek.
Heejin berdecak pelan, lalu bangun dari duduknya, dan langsung menatap tajam Minseo yang ada dihadapannya.
Minseo yang ditatap seperti itu sedikit memundurkan badannya, takut dengan tatapan milik Heejin.
"kenapa mundur, takut eh?" ejek Heejin. Tangannya terkepal, hingga urat-urat ditangan gadis itu terlihat.
Minseo meneguk ludahnya, "siapa bilang?!" jawab gadis itu dengan sedikit bergetar.
Heejin terkekeh sinis, membuat murid-murid disana bergidik takut melihat gadis itu. Xiaojun dan Renjun ingin menghampiri sang adik dan menenangkannya, tapi ditahan oleh Lucas karna ia dan Haechan ingin merekamnya terlebih dahulu.
"gua kira yang kayak gini cuma ada di drama doang, ternyata di real life juga ada ya, tsk!" kemudian gadis itu mendekati Minseo yang sudah bergetar ketakutan.
"LO MAU APAIN DIA HAH?!" teriak Seoha tak jauh darinya. Heejin hanya tersenyum miring mendengarnya, kemudian ia langsung mencengkeram rahang Minseo, membuat beberapa siswi disana menjerit kaget.
"sekarang alesannya apalagi hm?" tanya Heejin dengan senyum manisnya.
"l-lepas-sin g-gua.." Minseo berusaha melepaskan tangan Heejin dari rahangnya, tapi sayang kekuatannya tidak sebanding.
Heejin melirik kumpulan Seoha yang hanya diam tidak membantu sekalipun.
brak!
Dan salah satu meja kantin pun retak untuk yang kedua kalinya..
"selangkah lagi lo maju, nasib lo gak bakal beda jauh sama meja ini." desis Heejin melirik Suhyeon yang tak jauh darinya.
Gadis itu awalnya ingin menjambak rambut Heejin, disuruh oleh Seoha, tapi ketahuan karna mata tajam milik Heejin.
Heejin kemudian menghempaskan wajah Minseo, hingga Gadis itu jatuh kesamping. Kemudian ia berjongkok didepan Minseo dan mencengkeram kembali wajah perempuan didepannya.
"inget ini baik baik ya cantik, sampai kapan pun gua gak akan pernah nurutin permintaan lo—
—yaitu mereka, abang-abang gua!" ucap Heejin keras sambil menunjuk meja saudara-saudaranya.
Murid-murid yang ada disana terkejut dengan pernyataan dari Heejin. Bahkan Minseo pun ikut terkejut mendengarnya.
"l-lo adek m-mereka?.." ucapnya pelan.
Heejin terkekeh sambil menepuk-nepuk kepala Minseo.
"habis ini jangan salah target lagi ya, cantik." cengkraman Heejin pada wajahnya pun dilepas. Kemudian gadis itu berdiri, dan menatap tajam seisi kantin.
"kenapa? Kaget dengernya? Gak terima?"
"IYA! LU PASTI BOHONG KAN?! GAUSAH NGAKU-NGAKU!!" seru Jihyun.
brak!
Meja yang tadinya dipukul Heejin menjadi lebih retak karna amarah gadis itu, bahkan ia tidak nyadar jika tangannya berdarah banyak karna ulahnya.
"ngaku-ngaku lo bilang? Seharusnya itu buat lo semua yang emang gak diakuin sama mereka!" desis Heejin.
"LO—