Heejin masuk kamar disambut oleh teriakan Chenle. "ITU TANGAN KENAPA HEH?!"
Heejin melirik tangannya yang diperban. Shit, dia lupa menutup lagi tangannya dengan hoodienya.
"abis nolongin orang." kata Heejin sambil merebahkan tubuhnya.
Chenle dan Jisung lalu ikut naik ke kasur Heejin dan merebahkan diri mereka dikanan kiri Heejin, menggapit gadis itu.
Jisung mengambil lengan Heejin lalu memperhatikannya. "gak hati hati sih.." ucapnya. Heejin mendengus.
"besok lu sekolah kan?" tanya Chenle.
Heejin berdehem. "anw, sekolah kalian nyaman kan?"
"nyaman, kalo gaada yang nge-idola in lu." -Jisung.
Heejin terkekeh. Well, seperti ia harus tahan banting punya saudara kayak mereka pas disekolah nanti.
"temen yang lu tidurin rumahnya siapa namanya?" -Jisung.
"Ryujin, kenal gak?" -Heejin.
"Ryujin? Satu ekskul bareng lu bukan Jis?" -Chenle. Jisung berdehem sebagai jawaban.
"eh iya, ayah nikah 3 hari lagi ceunah." -Heejin.
Chenle langsung bangkit dari tidurannya. "serius?!"
Heejin mengangguk. "tadi gua baru dikasih tau."
"perasaan bilangnya seminggu lagi dah kenapa mundur jadi 3 hari lagi??" -Jisung.
"gak tau, pengen cepet cepet sah kali." -Heejin.
"iyakali ya. Semoga gak nambah anak ya Tuhan.." doa Chenle.
Heejin dan Jisung hanya tertawa. Mereka pun juga berharap gitu.
"eh, besok mau jalan jalan gak?" ajak Heejin. Chenle dan Jisung langsung mengangguk semangat.
"boleh! Kemana tapi?" -Jisung.
"ya kemana kek, nonton, makan. Ya pokoknya liat aja besok." -Heejin.
Kedua laki laki mengiyakan perkataan Heejin. "iya, lagian udah lama juga kita gak main bareng." kata Chenle.
"heum, terakhir yang pas lu kecebur di got sama bang Jaem gak sih gara gara mau nangkep kepiting?" tanya Jisung ke Heejin.
Heejin tertawa keras. "anjir masih inget aja."
Mereka ikut tertawa. "ya gimana gak inget, lu teriak kenceng banget sampe pak rt dateng ke situ." ujar Chenle disela tawanya.
"ya untungnya sih lu ketawa, bukan nangis." -Jisung.
"eh itu gua mau nangis tau! Mana lutut gua luka lagi, ya tapi karna malu gua ketawa aja." -Heejin.
"ketawa sambil nangis." tambah Chenle.
Tiba tiba pintu kamar mereka diketuk. Pintu terbuka dan munculah Johnny disela pintu.
"kalian belum tidur?" tanyanya.
Ketiga hanya cengengesan. Johnny menggelengkan kepalanya. "jangan tidur malam malam, besok kalian masih sekolah." peringat Johnny.
Mereka mengangguk. Setelah itu Johnny pun keluar. Tak lama berselang Johnny pergi, mereka pun bersiap untuk tidur.
================================
"TUAN PUTRI! AYO BANGUN! SEKOLAH!!" teriak Chenle sambil loncat locat diatas kasur Heejin.
Sedangkan empunya hanya berdecak lalu kembali melanjutkan tidurnya dan menulikan pendengarannya.