Absen dulu yuk
Hadiah buat kalian yang selalu support aku dan cerita ini
ฅ'ω'ฅ
================================
Rubin memandang makam yang tepat berada didepannya. Mencoba untuk tersenyum dihadapan sang gadis terkasih. Pria itu tidak banyak berbicara karna tidak kuat.
Sudah 3 bulan lebih, dan baru sebagian dari dirinya yang mengikhlaskan kepergian heejin. Kondisi kesehatannya semakin menurun. Jika tak dukungan dari ayah, abang serta sahabat sahabatnya, mungkin ia sudah pergi menyusul heejin disana.
Ditangannya terdapat sebuah buku yang pernah ia berikan untuk gadis itu. Yang rencananya akan ia baca bersama ketika gadis itu pulang dari liburannya.
Namun sayang Tuhan lebih besar dari miliknya. Jadilah ia membaca buku itu seorang diri.
Tak terasa hampir 2 jam rubin memandangi tanah yang penuh bunga itu dari atas kursi rodanya. Jae yang sedari tadi memantau dari jauh hanya bisa menghembuskan nafasnya. Ia mengadah keatas, matahari mulai ditutupi awan tanda akan hujan sebentar lagi, sementara itu rubin yang belum ada tanda tanda ingin beranjak dari sana.
Jae pun menghampiri rubin, mengajaknya untuk pulang.
"bin, ayo pulang, bentar lagi hujan".
Rubin menoleh, lalu mengangguk pelan. Jae menunduk, menyamakan tingginya dengan rubin lalu memegang kedua bahu cowok itu.
"jangan kayak gini, heejin juga bakal sedih kalo lu kayak gini terus. Semangat bin, inget pesan heejin!".
"lu gak perlu khawatir sama dia, heejin udah bahagia disana dan tentunya juga ada yang jagain".
"tugas kita disini hanya bisa berdoa, berharap dia selalu bahagia disana tanpa rasa sakit apapun. Inget bin, kenang heejin dengan senyuman bukan tangis kesedihan!".
Rubin menunduk, menyeka sedikit airmatanya yang keluar.
"lu kuat, lu harus kuat! Sedih boleh, tapi ada batasnya. Hidup lu masih panjang bin, jangan sia siain waktu lu hanya karna ditinggal orang yang disayang".
"belum tentu juga orang yang lu sayang suka ngeliat lu sedih sedihan gini, lu harus semangat bin!".
"inget! Heejin, dan semua orang yang sayang sama lu pengen lu sembuh. Jangan bikin diri lu terus terusan sakit hanya karna kehilangan".
Rubin mengangguk. Yeah, dia akui kalo dia terlalu larut sama kepergian heejin. Kalo dia sayang sama heejin harusnya dia lakuin apapun yang diminta gadis itu, termasuk untuk sembuh dari penyakit ini.
Jae menghembuskan nafasnya, lalu berdiri. "nah sekarang, ayok kita pulang".
Rubin mengangguk. "i love u, i always love u. Then, now and forever". Bisiknya pelan sebelum jae mendorong kursi rodanya menjauhi area pemakaman heejin.
================================
"bang jenooo!! Turunin adekkk! Hahahahahaha!".
"sini kamu dek! Hahahaha!".
Jeno terus memutar ulang videonya bersama sang adik saat berlibur di amerika waktu itu. Sambil tiduran diranjang milik heejin, dirinya terus menonton video video yang isinya heejin. Ia rindu, sangat rindu.
Bahkan sekarang kamar ketiga bungsu lee ini dipenuhi oleh semua saudaranya. Kamar ini suka mereka jadikan tempat berkumpul, karna terkadang mereka masih merasakan kehadiran 3 bocah itu disini.
Ceklek.
Tiba tiba pintu terbuka, menampilkan donghae yang masih memakai setelan kerja, seperti baru pulang.
"sedang apa?". Tanya donghae sembari duduk di sebelah haechan.
"hanya sedang melihat foto foto lama, ayah". Jawab haechan.
Donghae mengamati setiap sudut kamar ini. "kalian sering membersihkannya?".
Mereka mengangguk. "sayang soalnya kalo nggak dibersihin, kita suka ngumpul disini soalnya". Jelas taeyong.
Donghae mengangguk paham.
"ayah, itu buku apa?". Tanya jeno.
Donghae memberikan buku itu ke taeyong. Buku yang sebelumnya ada di rubin.
"hanya kenang kenangan kecil dari adik kalian. Bacalah, ayah mau ke kamar dulu". Pamit donghae lalu segera beranjak dari sana.
Setelahnya mereka langsung mengerubungi taeyong, penasaran dengan isi buku itu.
Tak sampai 5 menit, beberapa dari mereka matanya mulai berkaca kaca. Rasa rindu kepada sang adik semakin membuncah kala dihalaman terakhir terdapat foto heejin, chenle dan jisung yang tersenyum dan tertawa untuk terakhir kalinya.
Seberat itukah melepas mereka? Iya berat, apalagi jika itu adalah adik kecil yang selalu mereka jaga dan manjain.
Day 9: Write about happiness.
Keluarga. Gua sangat bersyukur sama Tuhan karna ngasih gua ayah yang pengertian tapi bobrok, bunda dan mama yang cantik, juga 21 abang yang selalu melindungi gua. Gak ada yang lebih bahagia dari itu semua. Mereka adalah hadiah terindah yang Tuhan kasih buat gua. Dan gua sangat sangat sangat bersyukur punya mereka. Mereka adalah harta gua yang paling berharga dari yang berharga.
Terima kasih Tuhan.
Day 11: Talk about ur siblings.
Yang selalu ada buat gua pastinya, selalu sabar sama tingkah laku gua, dan yang selalu siap jadi sandaran saat gua sedih ataupun down. Gua sangat amat menyayangi mereka. Mereka yang sangat berharga buat gua.
Terima kasih Tuhan.
2 tulisan itu yang paling menjadi favorit buat mereka. Mereka bisa merasakan rasa sayang heejin yang besar untuk mereka dan begitu pula sebaliknya.
"ah gua kangen mereka". Kata yuta sambil memeluk bantal milik chenle.
Mereka mengangguk pelan. Menyetujui apa kata yuta.
"okay guys, kita gak boleh larut larut sama keadaan kayak gini. Gimana pun juga heejin, chenle dan jisung juga pengen kita bahagia walaupun tanpa mereka disisi kita". -johnny.
"inget apa kata ayah, kenang mereka dengan senyuman bahagia, bukan dengan tangisan".
Mereka menyunggingkan senyumnya mendengar penuturan johnny. Ya, bagaimana pun juga hidup akan terus berjalan, mereka tidak boleh stuck di satu tempat hanya karna kehilangan orang yang mereka sayang. Sedih boleh, tapi jangan berlebihan. Sudah saatnya mereka bahagia kembali seperti apa yang diinginkan ketiga bocah itu.
'kalian adalah pemberian terindah Tuhan untuk kita. Terima kasih telah mengisi hari kita dengan segala tingkah random kalian. Tidak akan ada yang dapat menganggantikan kalian di hati kita. Berbahagialah disana adik kecil, tunggu kita disana okay? Kita menyayangi kalian, chenle, jisung dan heejin'.
-from Lee brother to bocah kecil kesayangan keluarga Lee.
================================
Buat yang nyari chap khusus heejin sama abang abangnya, aku hapus karna nanti ada book khusus cerita itu aja.
ILY 💚